Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tawuran Anak SD Coreng Dunia Pendidikan

Pro/Dhk/RZ/N-3
22/4/2018 08:45
Tawuran Anak SD Coreng Dunia Pendidikan
(ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan keprihatinan terhadap kasus 15 siswa SD di Purwakarta, Jawa Barat, yang diduga akan tawuran dengan membawa senjata tajam.

KPAI akan mengawasi kelanjutan kasus itu melalui dinas pendidikan dan instansi terkait di Purwakarta. "Hal ini mencoreng dunia pendidikan kita," kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti di Jakarta, kemarin.

KPAI, lanjut Retno, mendorong pihak kepolisian tetap mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak serta memproses kasus tersebut dengan menggunakan UU No 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Perilaku anak-anak SD ini menjadi momentum semua pihak untuk mengevaluasi pola asuh dan pendidikan di keluarga dan sekolah.

"Perilaku anak meniru atau menduplikasi lingkungan tempat dia dibesarkan. Ketika guru dan orangtua beranggapan bahwa mendidik dan mendisiplinkan harus dilakukan dengan kekerasan, anak belajar dari orang dewasa bahwa menyelesaikan masalah dengan kekerasan," ujar Retno.

Menurutnya, dalam mendidik anak diperlukan reward bagi anak-anak, bukan hukuman.

Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta akan mendatangkan psikilog untuk menangani pelajar SDN 1 Sindangkasih yang membawa senjata tajam.

Rencananya psikolog akan diundang, Kamis (26/4), setelah para siswa mengikuti ujian sekolah. "Kita juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menangani kondisi anak pascakejadian," kata Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto.

Dia meminta masyarakat bijak dalam menyikapi peristiwa tersebut. "Yang perlu diperhatikan ialah kondisi psikologis mereka. Ini demi masa depan mereka," tegasnya.

Sebelumnya sebanyak 15 siswa SDN Sindangkasih 1 diamankan oleh jajaran Kepolisian Sektor Purwarkarta dibantu Babinsa dan warga, Jumat (20/4) pukul 10.00. Kelima belas siswa itu hendak menyerang siswa SDN 6 Sindangkasih. Saat siswa diamankan, polisi menemukan benda-benda yang dibawa anak-anak itu, yakni berupa 5 parang, sebuah gear motor, 5 celurit, 2 golok, 2 batang besi, dan gesper.

Kapolsek Purwakarta Ajun Komisaris Suyono mengatakan para siswa diamankan saat dalam perjalanan menuju SDN 6 Sindangkasih di Kampung Baranangsiang, Kelurahan Sindangkasih.

Petugas membawa mereka dengan menggunakan mobil pikap ke Kantor Polsek Purwakarta untuk dibina. Seluruh orangtua siswa ikut hadir. Setelah dilakukan pembinaan, para siswa langsung dibawa pulang oleh orangtua masing-masing.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya