Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
UJIAN Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 jenjang SMA/MA akan diikuti 1.812.565 siswa di 18.348 sekolah. Total jumlah yang mengikuti UNBK 2018 ini ialah 97% dari total siswa yang mengikuti UN 2018, yaitu 1.983.568 siswa. Sementara itu, sekitar 3% atau 59.507 siswa mengikuti UN Kertas dan Pensil (UNKP).
"Besok diharapkan sudah lancar. Para proctor atau pengawas ujian juga sudah siap setelah UN SMK kemarin. Soal mati listrik dan tokennya lambat itu hal kecil yang bisa diatasi," kata Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi, kemarin.
Bambang spesifik memuji kesiapan provinsi kepulauan untuk menggelar UNBK. "Bahkan, provinsi terbaru seperti Kalimantan Utara sudah 100%. Bangka Belitung juga. Provinsi kepulauan ini merasa UNBK itu lebih efisien dibandingkan dengan UN kertas."
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan pemantauan persiapan UNBK yang bakal digelar hari ini, Senin (9/4) hingga Kamis (12/4). Sekjen FSGI Heru Purnomo menyatakan secara umum persiapan UNBK tergolong baik. Meski begitu, pihaknya menyoroti sejumlah catatan yang perlu diperhatikan pemerintah. Di antaranya kendala teknis seperti potensi listrik padam.
"Kendala teknis pada pelaksanaan UNBK SMK diharapkan tidak terulang mengingat penyelenggara UNBK SMA/MA jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan UNBK SMK." Di Kalimantan, PLN Wilayah Kaltimra memastikan tidak akan terjadi black out atau pemadaman total seperti beberapa hari lalu saat pelaksanaan UNBK.
Menginap
Saat ini sudah 16 dari 34 provinsi yang 100% menggelar UN, yaitu Banten, DKI Jakarta, Kaltara, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Aceh, Bangka Belitung, Gorontalo, Jawa Barat, Lampung, NTB, Sulsel, Sulteng, dan Jawa Timur. Sisanya, 18 provinsi masih belum 100% UNBK dengan Maluku yang terendah persentasenya. Hanya 31% siswa yang mengikuti UNBK. Di Sleman, DI Yogyakarta, diungkapkan Kepala Balai Dikmen (Pendidikan Menengah) Kabupaten Sleman Disdikpora DIY Sukarjo tercatat sebanyak 12 SMA/MA melaksanakan UNBK menumpang di sekolah lain karena keterbatasan sarana dan prasarana.
Kemudian, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut Kepala dinas pendidikan Babel, M Soleh, kemarin, selain siswa SMA dan MA umum, SMA luar biasa (LB) juga ikut melaksanakan ujian nasional, tetapi masih menggunakan sistem kertas dan pensil.
Selain hal teknis, di sejumlah sekolah di Jawa Timur termasuk Tuban dan Bojonegoro, melaksanakan doa bersama menjelang pelaksanan UN. Upaya itu dilakukan agar siswa bisa berkonsentrasi dan fokus. Sementara itu, belasan siswa SMA Negeri 1 Rongga, Kabupaten Bandung Barat, memilih menginap di sekolahnya agar tidak terlambat mengikuti UNBK, lantaran jarak dari rumah menuju ke sekolahnya sangat jauh. (Dhk/AU/RF/YK/SY/DG/PO/YH/H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved