Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Narkoba, Jangan Kasih Kendor

MI
25/2/2018 07:21
Narkoba, Jangan Kasih Kendor
(ANTARA)

BANYAK drama di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, Jawa Barat. Selain kisah mereka yang baru saja diantar atau masuk ke sana dengan kesadaran sendiri buat mengeyahkan kecanduannya, pun perjuangan berat melalui detoksifikasi yang menguras energi fisik dan mental, ada pula cerita di kebun hidroponik, di antara hijaunya helaian kangkung.

Kabar tentang tertangkapnya pesohor yang mencandu, silih berganti dengan penangkapan ope­rasi pengiriman narkoba, terakhir 1,6 ton sabu di perairan Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2) memang terus menjadi bagian dari perbincangan. Namun, bagi mereka yang kini tengah berikhtiar untuk sembuh di Lido, termasuk 15 residen yang tengah menjalani masa pascarehabilitasi di Rumah Dam­ping, dengan belajar aneka keterampilan, bertani hidroponik, atau kursus komputer, derita karena narkoba itu nyata. Inisiasi yang kian awal dengan tramadol, ganja hingga subukson alias putau KW, serta aneka jenis narkoba lainnya, yang kini lazimnya terjadi saat usia mereka masih belasan, membuat perjuangan itu bukan cuma menyedot energi pecandu dan keluar­ganya, melainkan juga negara. Kamis (22/2), bahkan BNN meresmikan Pusat Laboratorium Narkotika dan Fasilitas Anjing Pelacak Narkotika, agenda utamanya, menyiapkan langkah antisipasi pada narkoba jenis baru.

Ikhtiar yang tak boleh kendor itu dilakukan dari hulu ke hilir, dari pencegahan sampai rehabilitasi, dari komitmen si pecandu, dukungan keluarga, hingga sekelilingnya. Tak boleh merundung, masyarakat segera membawa ke puskesmas atau lembaga rehabilitasi terdekat.

“Kebanyakan yang direhabilitasi 21 tahun sampai 25 tahun, bahkan ada 15 tahun sampai 17 tahun. Sekarang, ada 6 anak yang juga masih rehabilitasi, rata-rata kecanduan dari umur 9 tahun hingga 10 tahun,” kata Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, M Ali Azhar.

Kini, 4 juta warga negeri ini menjadi bagian dari lingkaran narkoba nan suram sekaligus bergelimang uang itu. Buat memutusnya, butuh kolaborasi dan gerak cepat agar mereka yang bergelut di kebun kangkung Lido itu bukannya bertambah, melainkan justru berkurang. (FD/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya