Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PRESIDEN Joko Widodo meminta para pemuka agama terus mengajarkan sikap toleran dan nilai-nilai persatuan. Teladan dibutuhkan untuk membangun empati dan sikap menghormati antarkelompok.
"Peran kita semuanya untuk terus-menerus memberikan teladan, berinteraksi dengan pemeluk agama lain dengan empati, saling menghormati dan menghargai," ujar Jokowi saat bersilaturahim dengan peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Presiden mengatakan Indonesia kerap disanjung kepala negara sahabat karena mampu membangun Islam moderat dan damai, serta menjaga kebinekaan. Islam Nusantara bahkan menjadi rujukan negara seluruh dunia.
"Itu karena tokoh masyarakat dan pemuka-pemuka agama selalu mengedepankan dialog, musyarawah dengan penuh kesabaran karena Indonesia ialah rumah bersama bagi semua rakyat yang majemuk, dan karena Indonesia mempunyai Pancasila," tuturnya.
Tak lupa, Jokowi pun meminta agar para pemuka agama terus mengingatkan publik bahwa perdamaian dan kerukunan merupakan berkah yang harus disyukuri dan dirawat.
"Jangan sampai kita lupa tentang anugerah Tuhan ini. Mohon umat dan masyarakat luas selalu diingatkan nasib saudara-saudara kita di negara yang sedang dilanda konflik dan perang saudara, yang kehidupan sehari-hari selalu dihantui konflik dan perang, peradabannya mundur sampai puluhan bahkan ratusan tahun ke belakang," ujar Kepala Negara.
Pada kesempatan itu, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin menyerahkan rekomendasi dan kesepakatan peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa yang digelar di Jakarta pada 8-10 Februari 2018. (Deo/X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved