Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
MENINGGALNYA guru SMA Negeri I Torjun, Sampang, Madura, Ahmad Budi Cahyono akibat dipukul oleh siswanya membetot perhatian dan keprihatinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) .Kasus ini menjadi catatan Presiden agar dunia pendidikan dan stakeholders terkait di Tanah Air terus melakukan pembenahan dan perbaikan.
“ Ada apa ini dan kenapa ini bisa terjadi. Betapa pendidikan karakter, budi pekerti masih menjadi pekerjaan rumah atau PR besar dalam proses pendidikan kita,” kata Jokowi pada sambutan meresmikan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018, di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat),Kemendikbud, Sawangan, Depok, Selasa (6/2).
Turut mendampingi Jokowi, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Mendikbud Muhadjir Effendy , Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi dan jajaran eselon I Kemendikbud.
Jokowi juga mengungkapkan keprihatinan akan masih terjadinya kekerasan pelajar seperti aksi bullying antar pelajar, tawuran antar gank dan sekolah masih gerjadi . “ Hal ini harus menjadi perhatian kita semua,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa sistem pendidikan kita di sekolah,keluarga dan masyarakat harus menjadi jantung. Jangan sampai tergeser oleh budaya asing dan tetap berkiblat pada jati diri bangsa.
Maka seiring kemajuan teknologi yang pesat anak didik jangan tercerabut dari akar budayanya.
“Jadi kita harus hati-hati . Karena anak-anak kita belajar tidak hanya di sekolah, tidak hanya di rumah, dan juga teman-temannya. Sekarang mereka lebih banyak belajar dari media sosial atau medsos. Kita harus bisa memastikan kebudayaan menjadi sumber energi bangsa memenangkan persaingan global,” ucapnya.
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy pada konferensi pers bersama jajaran Eselon I dipandu Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi,menyatakan atas nama Kemendikbud turut berduka mendalam atas meninggalnya guru Ahmad Budi Cahyono.
Menurutnya ia telah mengutus Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen ) Hamid Muhammad mewakili dirinya mendatangi rumah duka dan memberi tali asih kepada istri dan keluarga korban. Ia mengakui jajaran Kemendikbud amat perihatin atas kasus tersebut, manakala Kemendikbud sedang gencar menggalakkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terjadi perilaku menyimpang dan paradoks itu.
“Kita mohon masyarakat dan insan media tidak menggebyah uyah kasus ini. Dari 53 juta siswa dan guru tentu kasus ini amat jarang terjadi walau amat memperihatinkan kita semua, “ cetusnya.
Ia juga meminta pihak yang menyebar video viral kasus kekerasan siswa yang ternyata terjadi di Malaysia pada 2013 untuk di-stop. “Saya tidak tahu apa motifnya video kekerasan siswa yang terjadi lama dan di Malaysia disebar lagi di masyarakat, saya minta itu untuk distop,” tegasnya.
Sementara Dirjen Dikdasmen Hamid Muhamamad mengakuii pihaknya sedang membuat skema beasiswa untuk anak almarhum Budi Cahyono yang masih dalam kandungan istri almarhum.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir menyatakan untuk perlindungan guru pihaknya tengah mengkaji untuk menyusun etika antara hubungan guru dan murid.
Dia mencontohkan etika hubungan guru dan murid telah ada di pondok pesantren. “Kita masih kaji bersama tentang etika hubungan guru dan siswa ini seperti apa nanti kita bahas bersama," pungkasnya.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved