Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Dakwah di Medsos Harus Inspiratif

Dhika Kusuma Winata
05/1/2018 09:49
Dakwah di Medsos Harus Inspiratif
(Ketua MPR RI Zulkifli Hasan---MI/BARY FATAHILLAH)

BANYAKNYA penceramah agama yang tampil di media sosial (medsos) dan kanal video di internet perlu dibarengi dengan kecakapan ilmu agama yang mumpuni. Selain itu, dakwah melalui medsos juga harus bisa menginspirasi secara positif dan menjauhi kesan radikal.

“Saya mendukung dakwah kekinian dai-dai muda di media sosial. Ilmu mereka tinggi dan materi ceramahnya juga moderat, menarik, dan jauh dari kesan radikal. Pendekatan dakwah yang kekinian perlu agar media sosial diisi dengan hal positif dan inspiratif,” kata Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan seusai mengunjungi Masjid Al-Lathiif Kota Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Ia mengatakan, kreativitas dakwah melalui internet merupakan hal yang tidak terhindarkan di era yang serbadigital sekarang ini. Zulkifli mengingatkan kreativitas dakwah tidak boleh mengandung muatan yang berpotensi memecah-belah anak bangsa.

“Jangan ada lagi kebencian di media sosial kita. Dengan poster, meme, dan video-video kreatif, dakwah bisa lebih mengena pada generasi milenial,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Zulkifli bertemu dengan dai muda yang juga imam muda Masjid Salman ITB, Muzammil Hasballah. Ia sempat mendengarkan langsung tilawah Alquran dari Muzammil.

Masjid Al-Latiif merupakan tempat ibadah di Bandung yang digandrungi generasi muda untuk menimba ilmu agama. Sebagian jemaahnya merupakan anak muda yang sebelumnya memiliki masalah kenakalan remaja. Zulkifli mengatakan aktivitas keagamaan sekaligus kegiatan sosial yang menjauhi kegiatan negatif seperti itu patut dicontoh.

“Ini memberikan inspirasi kepada kita, kepada para ustaz, pengurus masjid, dan anak muda tentang bagaimana berdakwah yang membumi. Yaitu yang terkait langsung dengan apa yang mereka lakukan,” tuturnya.

Menurut Zulkifli, pendekatan kekinian dalam sosialisasi nilai-nilai kebangsaan yang tertuang dalam 4 Pilar MPR RI juga perlu disesuaikan dengan minat generasi muda. Ia menegaskan nilai-nilai kebangsaan amat penting bagi kaum muda penerus bangsa.

“Ini juga memberikan inspirasi kepada saya, MPR, kalau sosialisasi 4 Pilar sama metodenya dengan yang dulu, anak-anak muda bisa tolak. Jadi harus sesuai dengan zamannya, walaupun substansinya sama,” tandasnya. (Dhk/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya