Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Rencana Ujian SD 8 Pelajaran masih Dikaji

MI
05/1/2018 09:28
Rencana Ujian SD 8 Pelajaran masih Dikaji
(ANTARA/Lucky R)

RENCANA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengujikan delapan mata pelajaran pada ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) jenjang sekolah dasar (SD) masih terus dikaji.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad. Menurutnya, kebijakan itu akan dituangkan dalam revisi Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.

“Jadi, nanti menunggu (revisi) permendikbudnya selesai,” katanya di Jakarta, kemarin.

Hamid menjelaskan revisi permendikbud itu masih disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bersama Balitbang Kemendikbud dan direktorat terkait di Kemendikbud.

Sebelumnya, BSNP menyatakan UASBN SD tahun ini direncanakan berbeda dari tahun lalu yang hanya mencakup mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan IPA. Tahun ini ujian akhir itu ditambah dengan mata pelajaran IPS, pendidikan kewarganegaraan, seni budaya dan prakarya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, serta pendidikan agama.

Tak hanya jumlah mata pelajaran yang bertambah, pola soal juga diubah. UASBN SD tahun ini juga akan terdiri dari soal esai dengan jawaban uraian singkat, bukan hanya pilihan ganda seperti tahun-tahun lalu.

Sejumlah orangtua murid kelas 6 SD mengaku khawatir anak-anak mereka terbebani dengan kebijakan tersebut. Aturan baru itu terkesan mendadak diumumkan, padahal anak-anak mereka tengah fokus mempersiapkan diri mengikuti UASBN pola lama yang hanya mengujikan tiga mata pelajaran.

“Takutnya anak-anak malah pecah konsentrasi. Mereka dari sejak awal masuk kelas enam fokus mempersiapkan diri mengikuti UN (UASBN) untuk bahasa Indonesia, matematika, dan IPA,” kata Rohmad, 39, salah seorang orangtua murid di Jakarta, kemarin.

Hal senada juga disampaikan orangtua murid lainnya, Kristin. “Ini ngasih taunya mendadak. Apa tidak lebih baik ditunda dulu karena anak-anak kan butuh persiapan?” sarannya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan, Retno Listyarti, juga menyarankan agar rencana Kemendikbud itu diujicobakan terlebih dulu. Ia mengatakan akan lebih baik lagi bila penambahan mata pelajaran dilakukan secara bertahap. Misalnya dengan menambahkan satu atau dua pelajaran terlebih dulu. (Pro/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya