Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
FALSAFAH Jawa, urip iku urup--hidup harus bermanfaat untuk orang banyak--menjadi pegangan hidup Sukamdani Sahid Gitosardjono. Dengan falsafah itu, pejuang 1945 yang dikenal sebagai pengusaha perhotelan itu menjadi sosok yang banyak memberikan keteladanan.
Karena itu, berpulangnya ia ke pangkuan Ilahi di usia 89 tahun, kemarin pukul 09.15 di Rumah Sakit Sahid Sahirman Memorial, Jakarta, menghadirkan rasa kehilangan mendalam bagi banyak pihak.
“Pak Sukamdani itu pelopor berbagai bidang. Dia pelopor pengusaha nasional, pelopor industri perhotelan, pendidikan, dan Kadin. Beliau itu banyak jasa,” ungkap Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai melayat di rumah duka, Jakarta, kemarin.
Menurut Kalla, Sukamdani pebisnis andal. Banyak pengusaha yang memiliki hubungan bisnis dan persahabatan kuat dengannya.
“Saya kenal almarhum mungkin sudah 40 tahun sehingga kenangan dengan beliau banyak. Tentunya kepeloporan dan ketekunannya dalam dunia usaha merupakan teladan bagi kita semua,” imbuhnya.
Pada kesempatan sama, pendiri sekaligus Preskom Lippo Group, Mochtar Riady, mengatakan almarhum memiliki jiwa yang ramah, setia kawan, visioner, tekun, jujur, dan tidak meremehkan hal-hal kecil.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang kenal dekat dengan almarhum, termasuk saat mengelola Kadin, merasa sangat kehilangan. Menurutnya, pemilik jaringan Hotel Sahid Group itu sangat bersahaja dan memiliki kepedulian tinggi.
“Keteladanan beliau terpancar dari cara membangun keluarganya yang sangat harmonis. Beliau juga sosok pengusaha yang sukses, tapi tidak pernah berlebihan, apalagi sombong,” paparnya.
Anak ketiga almarhum, Hariyadi B Sukamdani, menjelaskan ayahnya ialah sosok sempurna sebagai kepala rumah tangga dan guru bisnis. “Banyak falsafah Jawa yang ditanamkan pada kami, seperti urip iku urup, hidup itu menghidupi, jadi tidak boleh egois tapi harus saling berbagi,” tuturnya.
Pesan terakhir yang almarhum sampaikan, kata dia, ingin dikebumikan di kompleks pesantren yang ia bangun, yakni Pondok Pesantren Modern Sahid di Bogor. Padahal, almarhum merupakan pejuang kemerdekaan yang berhak disandingkan bersama jasad para pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta. (Cah/DD/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved