Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Indonesia Harus Tangkap Peluang Pariwisata Kesehatan

Indrastuti
12/12/2017 12:47
Indonesia Harus Tangkap Peluang Pariwisata Kesehatan
(DOK. CIPUTRA SMS EYE CLINIC)

JUMLAH pasien lasik dari luar negeri yang sekaligus berwisata di Indonesia menjadi fenomena mengejutkan. Hal ini membuka peluang pengembangan bidang pariwisata lain, yaitu menggabungkan wisata alam dengan perawatan kesehatan.

“Pada era digital seperti saat ini, informasi sangat mudah menyebar. Pasien Ciputra SMG Eye Clinic dari luar negeri umumnya mendapatkan informasi lewat website, kemudian menghubungi kami untuk appointment. Nah, mereka memasukkan jadwal check up atau lasik dalam jadwal liburan ke Indonesia,” jelas Direktur Ciputra SMG Eye Clinic drg. Ferra J. Papilaya saat 2nd Anniversary of Ciputra Medical Center dan Ciputra SMG Eye Clinic di Jakarta, Jumat (8/12).

Menurut Ferra, pasien dari luar yang ditangani Ciputra SMG Eye Clinic berasal antara lain dari Australia, Filipina dan India.

Mulanya, klinik mata ini ditujukan untuk masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Namun banyaknya jumlah pasien dari luar menjadi peluang yang harus ditangkap untuk memajukan pariwisata sekaligus layanan kesehatan di Indonesia. Dan, paket wisata sekaligus perawatan atau pemeriksaan medis mempunyai peminat yang tinggi. Thailand dan Malaysia telah sukses menggabungkan kedua hal tersebut. Berdasarkan data UNWTO, wisata kesehatan di Thailand mendatangkan devisa hingga 3,2 miliar dolar AS pada 2011.

“Memang ada tantangan karena mengangkat pariwisata kesehatan melibatkan banyak pihak, tapi bukan berarti tidak mungkin. Peluang inilah yang harus kita tangkap,” imbuh Ferra. Hal ini juga menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah dan pelaksana kesehatan untuk meyakinkan masyarakat bahwa layanan kesehatan di Indonesia tak kalah dengan di negeri tetangga. “Ada pasien dari Medan yang berniat melakukan lasik di Singapura justru disarankan oleh dokter di sana untuk ke Jakarta,” kata Ferra.

Edukasi Pemeriksaan Kesehatan
Pada kesempatan yang sama, Direktur Ciputra Medical Center dr Hoyi Siantoresmi menyampaikan kurangnya kepedulian masyarakat mengenai health screening. “Karyawan di Jakarta, misalnya, mempunyai tingkat stres yang tinggi. Mereka menghadapi tuntutan target kerja, di sisi lain lalu lintas yang macet menambah beban stres dalam perjalanan. Padahal, tidak banyak karyawan yang sadar untuk melakukan medical check up sendiri,” imbuhnya.

Hoyi menambahkan, melalui pemeriksaan kesehatan, gangguan kesehatan dapat terdeteksi secara dini. “Kami berusaha memberikan edukasi mengenai health screening ini agar masyarakat pada umumnya dan karyawan pada khususnya mengetahui rapor kesehatannya. Kami berusaha mempromosikan gaya hidup sehat,” kata Hoyi.

Menurut Ferra, semakin banyak manajemen perusahaan yang menyadari pentingnya kesehatan karyawan karena berkaitan erat dengan produktivitas. “Manajemen lebih peduli dengan menganggap karyawan sebagai aset, sehingga mengundang kami untuk memberikan edukasi mengenai penyakit tertentu atau topik yang sedang hangat,” jelas Ferra lebih lanjut.

Dalam rangka a ulang tahunnya yang ke-2, Ciputra Medical Center dan Ciputra SMG Eye Clinic memberikan kesempatan kepada media dan blogger yang hadir untuk menjalani medical check up. Rangkaian pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik, mata, jantung, laboratorium dan radiologi. Ciputra Healthcare yang menaungi Ciputra Medical Center dan Ciputra SMG Eye Clinic merupakan bagian dari Ciputra Group yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan.(OL-08)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya