SEBAGAI bentuk penghargaan kepada para ilmuwan, tahun ini Habibie Award menyerahkan penghargaan kepada tiga orang. Menurut Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi The Habibie Center Prof Eng Wardiman Djojonegoro, sebenarnya terdapat lima bidang yang akan mendapat award, tetapi hanya tiga yang memenuhi kriteria.
Salah satu penerima Habibie Award 2017 ialah Dekan Fakultas Teknik Unika Widya Mandala Surabaya Prof Suryadi Ismadjiyang mendapat penghargaan dalam bidang ilmu rekayasa.
Ia sedang fokus pada riset tentang komposit. Kelak hasil riset itu akan sangat berguna untuk pengolahan limbah, energi, serta drug delivery (obat). "Saat ini saya sedang meneliti tentang komposit. Komposit merupakan campuran dua bahan. Jadi ini nanti berguna untuk pengolahan limbah kemudian juga untuk energi dan juga untuk drug delivery (minum obat)," jelas dia di Pendopo Habibie-Ainun, Kuningan, kemarin.
Selain Suryadi, terdapat juga Prof Khairurrijal Guru Besar Fakultas Fisika Material Dan Instrumentasi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mendapat penghargaan pada bidang ilmu dasar dan Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran Prof Bagir Manan sebagai penerima Habibie Award dalam bidang hukum. Bagir Manan tidak pernah berharap dapat gelar seperti ini karena dirinya sudah tidak terlalu aktif lagi di bidangnya.
"Kita harus terima kasih saja dapat giliran mendapat award. Yang pasti saya tidak pernah berpikirlah untuk dapat penghargaan. Kerja, ya, kerja saja," kata Ketua Dewan Pers 2011-2016 itu. Di usia 77, dia masih sesekali mengajar. "Sekali masuk untuk mengajar. Kalau ada ujian diundang, saya masuk di Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia.
"Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengapresiasi award yang diinisiasi yayasan bentukan Presiden Ketiga RI BJ Habibie itu. "Inovasi yang lahir melalui riset dan pengembangan memiliki nilai lebih. Inovasi bisa lahir dari riset terapan maupun riset dasar. Kita meyakini penelitian dasar dapat diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan maupun inovasi yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan daya saing," urai Bambang. (Yan/H-5)