Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Ekosistem Esensial Topang Ekonomi Hijau

Thomas Harming Suwarta
21/11/2017 10:33
Ekosistem Esensial Topang Ekonomi Hijau
(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

PERLINDUNGAN ekosistem penting yang berada di luar kawasan konservasi atau dikenal dengan sebutan kawasan ekosistem esensial harus menjadi perhatian semua pihak guna mendorong pembangunan ekonomi hijau di Indonesia.

"Hal ini penting untuk konteks kita di Indonesia karena beberapa masalah, misalnya, adanya pemanfaatan hutan yang cenderung dilakukan dengan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya hutan," kata Direktur Bina Kawasan Ekosistem Esensial Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Antung Dedi Radiansyah dalam diskusi di Jakarta, kemarin.

Selain soal eksploitasi lahan secara berlebihan, ia menyoroti munculnya kekhawatiran adanya ekstensifikasi lahan budi daya kelapa sawit.

Budi daya tersebut mengancam kehidupan tumbuhan dan satwa liar serta merusak sistem penopang kehidupan.

Pada level strategi, lanjut Antung, upaya konservasi yang selama ini hanya dititikberatkan pada kawasan konservasi dan hutan lindung belum dapat menjamin kelestarian keanekaragaman hayati di Tanah Air.

Di sisi lain, itu juga belum meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial masyarakat.

"Itulah mengapa ini kita dorong untuk menjawab masalah-masalah ini. Tentu banyak pihak yang berkepentingan di dalamnya, termasuk pemda (pemerintah daerah), swasta, masyarakat, dan pemerintah pusat," katanya.

Ia juga mengungkapkan, habitat satwa liar yang terancam punah di Indonesia, diperkirakan sekitar 80%, masih berada di luar kawasan konservasi.

"Jadi, sebenarnya kawasan konservasi yang ada belum mampu melindungi seluruh spesies di dalamnya," sambung Antung.

Kurangi pestisida

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan upaya konservasi ekosistem penting yang berada di luar kawasan konservasi menjadi salah satu upaya untuk mendukung pembangunan ekonomi hijau.

Menurutnya, pembangunan ekonomi hijau mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial serta menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam.

Pembangunan ekonomi hijau yang dilakukan, ujar Musdhalifah, ialah yang berbasis pengolahan lahan.

"Beberapa hal penting mengenai ekonomi hijau yang berbasis pengolahan lahan, misalnya, terkait dengan pengendalian alih fungsi lahan, penggunaan pupuk organik, dan reforma agraria. Hal itu sekarang sedang dilakukan pemerintah," katanya.

Beberapa hal penting dilakukan dalam kaitan dengan pengelolaan lahan, yakni mengurangi pemakaian pestisida dan mengajak masyarakat untuk lebih menggunakan pupuk organik.

Yang juga penting dilakukan ialah upaya konservasi tanah dan air pada lahan pertanian pangan berkelanjutan.

Selain itu, ujarnya, kebijakan yang diambil terkait dengan penerapan sistem usaha tani perkebunan rakyat yang berintegrasi dengan usaha tani ternak.

Dengan demikian, limbah tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan limbah ternak dapat dijadikan sebagai pupuk organik. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya