Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Konten Porno di Whatsapp Ditutup

Dhika Kusuma Winata
09/11/2017 10:45
Konten Porno di Whatsapp Ditutup
(AFP/LIONEL BONAVENTURE)

PEMERINTAH resmi mencabut ancaman pemblokiran terhadap Whatsapp terkait dengan konten pornografi berformat gif yang terdapat dalam aplikasi perpesanan itu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan pihak Whatsapp dan mitra penyedia konten berformat gif itu, yakni Tenor dan Ghipy, sudah melakukan bersih-bersih sehingga konten pornografi itu tidak lagi bisa diakses para pengguna di Indonesia.

"Tenor sudah membuat fitur agar konten-konten yang bertentangan tidak bisa lagi diakses. Giphy juga sudah membuat batasan," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pengerapan saat jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Semuel kembali mengingatkan setiap perusahaan penyedia layanan pesan singkat dan media sosial agar patuh pada peraturan yang berlaku di Indonesia.

Dirinya menyatakan pemerintah terbuka dengan bisnis dari pihak asing sepanjang tidak melanggar ketentuan.

"Bisnis di sini (Indonesia) silakan saja, tapi ikuti aturan (dalam negeri)," tegasnya.

Imbas dari aksi bersih-bersih itu, konten gif pada aplikasi Whatsapp tidak bisa di akses melalui ponsel pintar.

Namun, untuk ponsel pintar yang menggunakan aplikasi papan ketik (keyboard) pihak ketiga, seperti Gboard keluaran Google, konten gif yang bermuatan pornografi itu masih bisa diakses.

Saat menganggapi hal itu, Semuel menyatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak Google.

"Gboard akan kami pelajari dulu, baru ditindaklanjuti. Dalam waktu dekat ini kami juga akan bertemu Google untuk menangani gambar-gambar pornografi secara lebih efektif," ucap Semuel.

Sebelumnya, juru bicara Tenor, Jennifer Kutz, dalam keterangan tertulis menyatakan pihaknya berupaya menangani masalah konten pornografi tersebut semaksimal mungkin.

Ia mengatakan perusahaannya secara teratur bekerja sama dengan entitas lokal untuk memastikan konten Tenor sesuai dengan persyaratan hukum negara bersangkutan.

Masyarakat harus proaktif

Pada kesempatan itu, Semuel mengapresiasi laporan masyarakat yang masuk terkait dengan konten pornografi pada layanan perpesanan dan media sosial.

Dirinya mengakui pemberantasan konten-konten negatif tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah.

Karena itu, ia mendorong masyarakat untuk terus proaktif.

"Yang harus kita proteksi itu anak anak yang tidak sengaja membuka (pornografi). Konten seperti itu tumbuh terus setiap hari. Di Twitter, misalnya, ada sistem flagging untuk melaporkan konten yang menunjukkan nudity (ketelanjangan). Mereka (Twitter) akan hapus konten itu kalau ada yang melaporkan melalui sistem flagging tersebut," terang dia.

Ke depan, sambung Semuel, pihaknya tengah menyiapkan sistem filtrasi pornografi di internet dengan sistem crawling.

Yakni, menggunakan mesin otomatis yang memfiltrasi konten di internet.

Setelah disaring, sistem akan menganalisis konten.

Jika benar ditemukan unsur pornografi, sistem akan memblokir website itu secara otomatis.
Sistem tersebut bakal beroperasi awal tahun depan.

Saat ini, Kemenkominfo memakai sistem manual, pencarian dilakukan tim atau dari laporan masyarakat. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya