Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PRESIDEN Joko Widodo memberikan pandangannya terkait permintaan masyarakat agar film G30S/PKI kembali wajib ditayangkan di televisi. Jokowi menilai pelajaran dari sejarah masa lalu merupakan suatu hal yang penting.
Namun, tidak mudah mengajak generasi muda menyimak sejarah pelarangan Partai Komunis Indonesia (PKI). Untuk itu, Presiden menilai perlu ada penyesuaian dalam pembuatan film.
“Untuk anak-anak milenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang bisa masuk ke mereka. Biar mereka paham bahaya komunisme, biar tahu juga mengenai PKI,” ujar Presiden, di Jembatan Gantung Mangunsuko, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Kepala Negara berharap bahwa ke depannya, film-film serupa itu dihadirkan dalam bentuk kekinian agar dapat diterima generasi-generasi muda. “Lebih baik kalau ada versi yang paling baru. Agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial,” ucapnya.
Di kesempatan terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pemutaran kembali film G30S/PKI penting untuk mengingatkan generasi muda agar jangan sampai insiden serupa terulang. Untuk itu pula, TNI menyelenggarakan acara nonton bareng film tersebut.
Gatot mengatakan generasi muda dan prajurit TNI tidak boleh melupakan sejarah yang dimiliki Indonesia. Kisah yang dituangkan dalam film itu sangat tragis dan banyak menelan korban jiwa.
“Dengan menyaksikan film G30S/PKI hendaknya jangan sampai terprovokasi dan terpengaruh. Untuk itu, mari kita meningkatkan persatuan dan kesatuan supaya tidak terulang lagi peristiwa yang menyedihkan itu,” ujar Gatot, seusai zia-rah ke makam Presiden Ke-1 RI Soekarno, di Blitar, Jawa Timur, kemarin.
Gatot datang bersama KSAD Jenderal Mulyono, KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto, dan KSAL Laksamana Ade Supandi.
Mantan Kepala Staf TNI-AD itu menegaskan pemutaran film G30S/PKI tidak bertujuan mendiskreditkan pihak tertentu ataupun menumbuhkan dendam.
“Sekarang ini berita hoaks macam-macam. Jangan sampai generasi muda kita terpengaruh dan terkotak-kotak lagi yang akhirnya bisa terjadi seperti peristiwa kelam,” tutupnya. (TS/Pol/Gol/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved