Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MENTERI Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meminta jajarannya untuk segera mengatasi adanya temuan kasus penukaran uang Riyal di embarkasi yang merugikan jemaah.
Penegasan ini disampaikan Menag saat menerima Tim Pengawas DPR RI di Kantor Daker Makkah, Selasa (22/8). “Penukaran uang harus segera diatasi karena itu merugikan jemaah,” tegas Menag merespons temuan yang disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon sekaligus Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI.
Maraknya jasa penukaran uang di embarkasi Tanah Air, karena jemaah Indonesia mendapatkan uang living cost sebesar Riyal (SAR)1500, sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Uang tersebut diberikan dalam bentuk pecahan SAR500. Karena dinilai terlalu besar, jemaah cenderung ingin menukarkanya menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil.
Menurut Fadli Zon, pihaknya menemukan bahwa ketika jemaah akan menukar uang mereka. Para jemaah hanya menerima SAR420. "Artinya berkurang 80 riyak per SAR500. Ini kan praktik rentenir. Ini tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.
Menurutnya praktik ini terjadi baru-baru ini dan belum banyak yang tahu. “Saya kira ini hal yang perlu dicegah sama sekali,” sambungnya.
Fadli berharap di masa mendatang penyelenggara haji memberikan living cost kepada jemaah dalam bentuk pecahan yang kecil. “Sebab SAR500 itu besar dan ketika ditukar ada orang yang menikmati keuntungan. Saya kira ini praktik yang tidak boleh terjadi lagi,” tandasnya.
Menag segera merespons informasi ini dan meminta jajarannya agar persoalan ini bisa segera ditangani. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved