Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENJELANG puncak kedatangan jemaah haji dunia di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Koordinasi ini untuk memastikan jemaah haji Indonesia tetap mendapatkan layanannya dalam durasi semakin cepat.
Langkah koordinatif ii diapresiasi oleh Hani Baaqil, pejabat otoritas urusn layanan haji di Bandara Jeddah. Dalam penjelasannya Baaqil memuji kerja PPIH yang bisa memberikan pelayanan kedatangan jemaah Indonesia di Bandara Jeddah, berlangsung cepat dan lancar.
"Indonesia memiliki jemaah terbanyak tetapi tertib aturan. Saya berharap sinergi PPIH dengan Kementerian Haji bisa terus diperkuat. Utamanya dalam menghadapi puncak kedatanga jemaah yang akan berlangsung tiga hari ke depan," ujar Hani Baaqil saat bertemu degan PPIH Daker Jeddah di Kantor Daker Bandara, Jeddah, Senin (14/8) malam.
Selain Indonesia, jemaah dari berbagai negara juga berdatangan ke Jeddah dalam waktu bersamaan. Sehingga Bandara Jeddah saat ini sangat sibuk dan padat. Hani Baaqil menambahkan jumlah jemaah yang tiba di Jeddah pada puncak kedatangan bisa tiga kali lipat dari biasanya.
"Setelah jemaah keluar dari pintu imigrasi ke plaza kemudian menuju bus, waktu idealnya 40 menit," tambahnya.
Pada kesempatan itu Kepala Daerah Kerja Bandara (Daker) PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat mengatakan bahwa Indonesia telah mengantisipasi kepadatan di Bandara Jeddah sejak dari Tanah Air. Menurutnya, Ditjen Penyelanggaraan Haji dan Umrah telah membuat surat edaran bagi jemaah gelombang kedua untuk mandi ihram sejak di Embarkasi.
Selain itu, tim Daker Bandara juga membuat terobosan keberangkatan ke Mekkah dalam beberapa hari ke depan.
"Jemaah tidak lagi harus berangkat dengan rombongan busnya, tapi bisa digabung dengan rombongan bus lain yang masih dalam satu kloter," kata Arsyad.
Terobosan ini didukung kesigapan petugas yang terus memberikan pemahaman dan arahan kepada jemaah agar proses layanan kedatangan di bandara berjalan lancar dan cepat.
Selama di bandara, jemaah haji akan melewati proses pengecekan imigrasi dan bea cukai. Adapun tas dan paspor jemaah akan diurus oleh maktab wukala.
Usai persiapan umrah, jemaah menuju bus yang telah disiapkan pihak Naqabah, lembaga swasta penyediaan transportasi bus antara kota. Bus ini oleh PPIH Arab Saudi telah dilakukan upgrading sehingga kualitas busnya dipastikan nyaman dan aman. Saat memasuki perbatasan Kota Mekkah Muassasah Asia Tenggara aka mengecek dokumen jemaah. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved