Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SELURUH perusahaan katering yang dikontrak Indonesia untuk melayani jemaah haji telah mendapat surat teguran karena gramasi atau takarannya tidak sesuai.
Irfansyah, pengawas lapangan dari tim katering Daker Madinah mengatakan gramasi pada paket makanan yang diberikan oleh 13 perusahaan katering yang dikontrak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tidak sesuai kontrak.
"Surat teguran sudah diberikan minggu lalu. Dan dari hasil pantauan sudah banyak perbaikan. Gramasinya sudah sesuai," kata Irfansyah di sela-sela peninjauan perusahaan katering Bahar Har di Madinah, Senin (14/8).
Dia menambahkan untuk katering Bahar Har selain mendapatkan teguran tertulis soal gramasi juga teguran tertulis karena pada Jumat (11/8) sayuran yang disajikan basi.
"Padahal ada 3.400 boks jatah makan malam untuk jemaah. Akhirnya kami cari solusi agar dalam tiga jam perusahaan tersebut mengganti makan malam jemaah. Makan malam segera diganti dengan nasi Arab dan didistribusikan kepada jemaah sekitar pukul satu malam," terangnya.
Untuk satu kotak makan siang atau makan malam harganya dipatok 12 riyal.
Penyebab sayuran bisa basi, lanjut Irfansyah, karena pada saat memasak terburu-buru. Saat sayuran masih sangat panas langsung dimasukkan ke dalam boks makanan, dan ditutup rapat. Ditambah lagi didukung dengan suhu udara Madinah cukup panas bisa mempercepat basi.
"Kalau memasaknya sesuai waktu, suhu makanan dijaga saya yakin tidak akan basi, " ujar Irfansyah.
Kasie Katering Daker Madinah Iin Kurniawati menambahkan masalah sayuran basi terjadi karena pihak katering tidak disiplin saat jam memasak.
"Waktu saya tanya, tukang masaknya mengaku ketiduran sehingga tidak cukup waktu untuk memasak," ungkapnya.
Iin saat meninjau dapur juga meminta kepada pengelola katering agar mengganti alat-alat dapur lebih besar sehingga memiliki daya tampung banyak saat memasak.
"Dapurnya terlalu kecil. Saya minta agar dapur dipindah ke tempat lebih besar. Saya lihat ada dapur agak luas, " kata Sri.
Menanggapi kritik dan saran yang diusulkan tim katering, penanggungjawab operasional perusahaan katering Bahar Har, Usman berjanji akan menyanggupinya.
"Kemarin soal makanan basi, kami sudah diberitahu bagaimana caranya agar mengolah masakan tidak cepat basi. Kemudian soal gramasi sudah kami perhatikan. Sedangkan untuk peralatan masak dan dapur agar lebih besar, kami akan bicarakan dengan pemilik. Tapi intinya kami menerima usulan itu," kata Usman.
Irfan menambahkan apabila perusahaan katering masih melakukan pelanggaran, kuota pesanan bisa dikurangi 10%.
"Pesanan katering berkurang 10%. Untuk memenuhi 10% itu kami akan cari dapur-dapur yang sanggup menambah pesanan," jelas Irfan. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved