Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Curhatan Jemaah Lansia: Malu Hingga Takut Dimarahi

Siswantini Suryandari/Laporan dari Arab Saudi
09/8/2017 14:42
Curhatan Jemaah Lansia: Malu Hingga Takut Dimarahi
(ANTARA)

BANYAKNYA jemaah yang tersesat atau lepas dari rombongannya di sekitar Masjid Nabawi Madinah karena ditinggal oleh kelompoknya. Ironisnya jemaah yang ditinggal ini rata-rata usia lanjut. Seperti yang terlihat di Sektor Khusus Nabawi yang berlokasi di pintu 21, dipenuhi jemaah yang lupa jalan pulang.

Samidjan, 74, asal Jember, Jawa Timur mengaku tertinggal rombongan, karena jalannya tidak bisa cepat.

"Saya kalah cepat mengikuti rombongan. Saya juga lupa nginap di hotel mana," kata Samidjan yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani, Rabu (9/8).

Dengan berbahasa Jawa, Samidjan menuturkan lupa membawa tas haji yang selalu dibawa jemaah. Para petugas hanya bisa mengandalkan informasi dari gelang haji yang dipakainya.

Lina Dwi Yunitasari, petugas perlindungan jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi menanyakan ketua rombongannya kemana.

"Pak ketua rombongannya kemana? Tidak mencari kalau tahu rombongannya tidak lengkap?".

"Wah ketua rombongannya pergi enggak tahu kemana," timpalnya.

Samidjan mengungkapkan pada Selasa (8/8) ada temannya yang tersesat dan bisa kembali pulang setelah diantar petugas Linjam.

"Teman saya cuma duduk di lobi, sungkan ke kamar katanya telah merepotkan banyak orang. Eh sekarang malah saya yang lupa jalan pulang," ujarnya sambil terkekeh.

Sukariyah, 77, asal Blitar yang duduk di sebelah Samidjan mengangguk. Ia juga terlepas dari rombongannya.

"Saya saat berangkat ke masjid Nabawi cuma diantar sampai ke tempat salat. Ibu salat di sini. Tunggu saja di sini. Ternyata sampai semua jemaah pada pulang, saya tidak dijemput. Saya bingung mau pulang enggak tahu kemana," kata Sukariyah.

Baru saja Sukariyah mengungkapkan uneg-unegnya, datang seorang jemaah membawa jemaah yang sudah sepuh.

"Bu ini jemaah dari Cianjur sudah sejak malam belum pulang ke hotel," ujarnya.

Jemaah yang disapa Abah ini menuturkan bahwa dia disuruh ketua rombongannya menunggu di tempat salat isya semalam.

"Ya Abah tunggu di situ sampai subuh tidak ada yang datang menjemput," ujarnya sambil terisak-isak.

"Sudah makan dan minum pak?" tanya saya.

"Sudah dikasih dari masjid," ujarnya dengan suara parau.

Kemudian petugas Linjam Ririn Sulis Setyaningsih mendata jemaah dengan mengecek gelang haji.

Tidak lama kemudian ada empat orang yang diantar jemaah lain ke Seksi Khusus karena terlepas dari rombongan. Pada umumnya jemaah usia lanjut yang terlepas dari rombongan.

"Bapak dan ibu yang sudah kami data, mohon menunggu sebentar. Kami akan antar bapak ibu ke hotel dengan mobil jemputan. Saat ini mobil sedang mengantar jemaah. Bapak ibu tenang ya. Saya lanjutkan mendata jemaah yang baru datang," kata Lina.

Diakui Lina maupun Riris, para jemaah terutama usia lanjut sering terlepas dari rombongan karena mereka tidak bisa bergerak cepat.

"Kebanyakan jemaah lansia yang lupa jalan pulang ini takut bicara dengan ketua rombongan. Alasannya takut dimarahi. Saya pernah mengantar sampai hotel, jemaah minta diantar sampai lobi. Alasannya malu dan takut kalau dibilang tersesat. Mbak sampai lobi saja. Jangan bilang saya tersesat ya," kata Lina menirukan omongan jemaah yang diantar.

Bahkan banyak jemaah yang tidak mau diantar pulang ke hotel.

"Ada beberapa jemaah yang kami jumpai tidak mau pulang ke hotel karena takut dimarahi, malu dan sungkan," kata Lina diamini Riris.

Menjelang pelaksanaan haji pada akhir Agustus nanti, jemaah yang datang ke Madinah terus bertambah. Banyaknya orang mendatangi Masjid Nabawi terlihat dari banyaknya jemaah sholat hingga pelataran masjid. Puncak kepadatan di Madinah diperkirakan pada 12-14 Agustus.

Untuk mengantisipasi banyaknya jemaah Indonesia yang tersesat, selain tim Linjam, juga dikerahkan tenaga kesehatan dan tim gerak cepat. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya