Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perlindungan Harimau Sumatra kian Berat

Putri Anisa Yuliani
02/8/2017 19:29
Perlindungan Harimau Sumatra kian Berat
(ANTARA)

UPAYA perlindungan harimau sumatra dianggap kian berat dilakukan. Masih tingginya kasus perburuan, jual beli ilegal, hingga penyakit yang menyebar pada harimau jadi masalah utama.

"Populasi harimau sumatra sudah sangat terbatas. Di Indonesia, populasinya hanya tinggal 371 ekor," ujar CEO WWF Indonesia, Rizal Malik, dalam diskusi peringatan Hari Harimau se-Dunia, di Jakarta, Rabu (2/8).

Rizal menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang beruntung masih memiliki spesies harimau. Pasalnya, di dunia hanya tinggal 13 negara yang memiliki harimau di negaranya.

"Seluruh dunia ada sekitar 3.200 ekor harimau yang tersisa saat ini," ujar Rizal.

Meski begitu, upaya perlindungan harimau di Tanah Air dianggap masih belum maksimal. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk turut melindungi dan berhenti melakukan perburuan masih sulit dihentikan secara total.

Indra Eksploitasia, Dirjen Penegakan Hukum, Pencegahan, dan Penanganan Hutan KLHK, di kesempatan yang sama mengatakan, salah satu hambatan perlindungan harimau yang sulit dilawan ialah berkurangnya populasi akibat ulah manusia. Mulai dari perburuan, konversi habitat, hingga kebakaran hutan.

"Selain dari manusia, juga banyak terjadi transmisi penyakit, salah satunya dari anjing pemburu ke harimau di alam," ujar Indra.

Diungkapkan Indra, dalam 3 tahun terakhir ada 87 kasus terkait harimau sumatra. Ditemukan 810 jerat di hutan yang kemudian dimusnahkan. "Enam bulan terakhir ditemukan 19 kasus perdagangan harimau. Barang bukti 3 harimau hidup, 31 lembar kulit, dan 60 lebih bagian tubuh harimau," ujar Indra.

Untuk memaksimalkan pengawasan, juga akan dilakukan pembentukan unit cyber patrol. Yakni, unit pengawas kejahatan lingkungan, khususnya jual beli ilegal harimau sumatra di media sosial.

Sementara itu, berdasarkan data Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) pada 2017, sudah tiga harimau sumatra mati. Dua harimau diduga diracun pemburu di kawasan Sosopan Padang Lawas, sedangkan satu lagi mati dibunuh dengan cara ditombak, di Kabupaten Labuhan Batu Utara. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya