Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Sekitar 6-7 Agustus Jemaah Bergerak dari Madinah ke Mekkah

Siswantini Suryandari
02/8/2017 10:41
Sekitar 6-7 Agustus Jemaah Bergerak dari Madinah ke Mekkah
(AP/Nariman El-Mofty)

JEMAAH haji Indonesia yang ada di Madinah akan menuju ke Mekkah antara 6 dan 7 Agustus. Pergerakan jemaah haji dari Madinah ke Mekkah bisa dilakukan apabila seluruh jemaah sudah selesai menyelesaikan salat Arbain atau salat 40 waktu di Masjid Nabawi.

Ketua Daker Madinah Amin Handoyo menjelaskan setiap kedatangan jemaah haji dari Indonesia ke Kota Suci Madinah tidaklah sama. " Ada yang tiba pagi, siang, sore dan malam. Biasanya ketua rombongan akan bersepakat dengan rombongan yang dipimpin kapan akan dimulai salat Arbain. Misalnya salat Arbain dimulai dhuhur maka akan selesai pada Subuh (fajar). Salat Arbain membutuhkan 40 waktu, antara delapan sampai sembilan hari," terang Amin Handoyo di Madinah.

Ketua rombongan akan melaporkan ke sektor kapan rombongan jemaah haji itu akan selesai salat Arbain. " Dari laporan sektor ini, kami di Daker Madinah akan mengeluarkan Bayan Taqrir, surat keterangan pemberangkatan jemaah haji dari Madinah ke Mekkah. Itu semacam berita acara," tambahnya.

Jemaah haji Indonesia yang direncanakan mulai bergerak ke Mekkah rata-rata mereka yang masuk ke Madinah pada kloter-kloter awal.

Keluarnya bayan taqrir ini tidak semudah dibayangkan. Sebab harus ada syarat lain yang harus dilengkapi, yakni penginapan, konsumsi (katering), dan transportasi.

Petugas di Daker Madinah pada awalnya akan mengecek jumlah paspor jemaah di Muassasah Aidilla. Pengecekan paspor ini sangat penting. "Selama ini paspor dipegang oleh Muassasah Aidilla (penanggung jawab transportasi di Madinah). Kita cek jumlah paspor dengan jumlah jemaah yang akan bergerak ke Mekkah. Bila jumlah tidak cocok, muassasah tidak mau memberangkatkan, " ujar Amin.

Dia juga mengingatkan bahwa jemaah yang sakit, maka paspornya dicabut dari muassasah karena jemaah akan menggunakan ambulans menuju Mekkah. Paspor akan dipegang pendamping, yang biasanya adalah petugas kesehatan.

Demikian juga pengecekan pemondokan dan katering harus sudah dilakukan, agar jemaah tiba di Mekkah langsung menuju penginapan.

"Untuk memastikan transportasi termasuk ambulans, penginapan dan katering, semuanya harus diinput lewat sistem e-hajj. Masalahnya fasilitas e-hajj yang disediakan Arab Saudi masih dalam tahap perbaikan. Petugas haji akan kerja ekstra keras agar tidak terjadi keterlambatan, " jelas Amin.

Pendorongan jemaah haji dari Madinah ke Mekkah, untuk menjalani prosesi hajii dengan mengambil miqot (niat) di Bir Ali.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya