Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PANITIA Ibadah Haji Indonesia (PPIH) yang terdiri dari Tim Perlindungan Jamaah atau Linjam (TNI/Polri) dan tim Kesehatan (dokter dan perawat) melakukan rapat koordinasi persiapan pengamanan wukuf di Armina, yang berlangsung di kantor PPIH Daker Makkah, di Syisa, Kota Makkah, Senin (31/7) sore.
Pada pertemuan lintas gabungan itu, dipimpin oleh Kasatops Kolonel Jaetul Muchlis dan Kabid Kesehatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Dr Etik Retno Wiyati MARS. Kedua tim saling membedah medan di lintas Armina.
Sejumlah titik rawan dipetakan, terutama daerah-daerah yang menyebabkan para jemaah haji mengalami kelelahan fisik. Terutama di daerah jamarat Mina atau tempat pelemparan batu di Wusta, Aqobah, dan Ula.
Dalam rapat koordinasi itu dipetakan pada puncak pelaksanaan haji yakni wukuf di Arafah yang akan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1438 H atau 31 Agustus 2017 M, akan menguras tenaga. Sebab jemaah haji akan berjalan kaki di lintasan Arafah Muzdalifah dan Mina (Armina), menuju Mekkah.
Kasatops Jaetul Muchlis dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa jemaah haji Indonesia terbesar saat ini, namun mayoritas adalah usia lanjut dengan risiko tinggi penyakit yang menyertai mereka.
"Jangan main-main. Harus tegas dan garang dalam menjalankan tugas. Tugas kita membina dan melindungi jemaah. Meski jumlah kita tidak seberapa, akan punya daya ledak tinggi kalau punya komitmen," tegas dia.
Sementara itu, dr Etik memaparkan kesiapan tim dan titik pos kesehatan di Armina. Salah satu fokus yang perlu diantisipasi, adalah pada saat pelaksanaan safari Wukuf. "Kami akan mempersiapkan pengerjaan safari wukuf. Juga memfasilitasi jemaah risiko tinggi," ujarnya. Pos-pos kesehatan disiagakan selama safari wukuf di lintasan Armina.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved