Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ANDA tentu pernah melihat gambar seekor burung bangau putih (Ciconia ciconia) yang terbang mengepakkan sayapnya sambil membawa kain berisi bayi di paruhnya yang panjang. Biasanya, bangau itu menggambarkan proses kelahiran seorang bayi. Namun, tidak demikian di film Stork.
Sang sutradara Nicholas Stoller dan Doug Sweetland menginterpretasikan bangau putih tersebut menjadi para pengantar bayi yang telah dipesan para manusia di bumi. Jutaan bayi diciptakan dari sepucuk surat yang dibuat dan dimohon manusia.
Di atas awan, para bangau itu memiliki pabrik pembuatan bayi. Begitu imajinatifnya sang sutradara. Namun, kiranya perlu pendampingan orangtua agar film kartun ini tidak disalahtafsirkan anak-anak.
Baca juga : Kenali Wasting, Gizi Buruk Pada Anak Selain Stunting
Mungkin sang sutradara terinspirasi oleh kisah zaman Victoria. Saat itu Ratu Britania Raya dan Irlandia 1837 menganggap perihal fungsi reproduksi ialah hal yang tabu di masyarakat. Pertanyaan yang kerap dilontarkan anak kecil perihal asal usul kelahiran atau munculnya bayi dijawab dengan dongeng kedatangan bangau putih yang membawa bayi kepada sebuah keluarga.
Selain itu, film ini terpengaruh oleh pengalaman pribadi Stoller. Bapak dua anak itu sempat mengalami kesulitan mendapatkan anak kedua. "Itu merupakan inspirasinya, tapi sebenarnya ide itu muncul kemudian di kepala tentang bangau dan mitos tentang bagaimana bangau ini mengantarkan bayi dan bagaimana hal ini memengaruhi anak kecil yang ingin memiliki adik. Sepertinya dunia yang menyenangkan mengeksplorasi dan konsep dengan banyak kesempatan untuk komedi," ungkap Stoller.
Sang produser Brad Lewis mengatakan pemilihan kedua sutradara Stoller dan Sweetland bukan tanpa alasan. "Nick memiliki telinga komedi dan bekerja dengan penuh improvisasi yang jarang di dunia animasi, sedangkan Doug salah satu computer animator terbaik di dunia. Jadi kami mengambil pendekatan interdisiplin, mengabungkan pengalaman animasi dan aksi langsung. Waktunya untuk kombinasi kreatif yang memberikan sesuatu yang berbeda dan segar," ujar Lewis.
Baca juga : Mahasiswa UI asal Jepang dan Korsel Beri Motivasi Anak-Anak Bukit Duri
Bayi
Film berdurasi 87 menit itu menceritakan, seiring dengan waktu dan zaman yang kian modern, pabrik bayi dinonaktifkan dan bertransformasi menjadi pabrik yang menghasilkan gadget dan produk teknologi lainnya. Dari segi bisnis, ini dipercaya lebih menguntungkan bos Stork Mountin, Hunter (Kelsey Grammer), dengan membuka situs Cornerstore.com.
Salah satu dari pasukan pengirim bangau tersebut bernama Junior (Andy Samberg). Ia adalah bangau pengirim paling hebat yang akan dipromosikan menjadi bos selanjutnya. Sampai pada saat ia harus dihadapkan kepada anak manusia bernama Tulip (Katie Crown) yang dianggap mengacaukan penjualan Cornerstore.com. Hunter meminta Junior untuk memecatnya.
Baca juga : 15 Pesan Semangat untuk Peringati Hari Kanker Anak Sedunia
Namun, Junior tak sampai hati hingga akhirnya Tulip dipindahtugaskan ke divisi penerimaan surat. Secara tidak sadar, langkah ini menjadi awal kisah yang lebih menantang. Mulai konflik perasaan yang berujung pada petualangan baru bersama Junior dan Tulip dengan seorang bayi yang secara ilegal diciptakan Tulip karena sepucuk surat yang sampai kepada dirinya.
Junior pun dirundung bimbang. Secara naluri ia masih ingin mengantarkan bayi, tetapi satu sisi lainnya ia mempertaruhkan jabatan promosinya. Hal ini membuat Junior harus diam-diam mengantarkan bayi ilegal tersebut kepada pemohonnya.
Bisa dibilang, babak inilah yang akan mengocok perut Anda dan memainkan emosi Anda ketika sosok bayi menjadi sumber perhatian. Lagi-lagi sang sutradara mampu mengeksplorasi sisi-sisi humanistis yang dimiliki bayi. Anda pasti akan tersentuh dan jatuh hati pada ekspresi dan tingkah laku yang dilakukannya.
Baca juga : Waspadai Anemia pada Anak Bisa Hambat Tumbuh Kembang
Lalu kawanan serigala yang kejam pun sangat memberi kejutan dengan berbagai tingkah kocak dan di luar kebiasaan yang kita pikirkan. Kekompakan mereka dalam kawanan ternyata ditafsir kembali menjadi komedi yang menggelikan.
Bayangkan saja, bila sekumpulan serigala yang sangar dan sedang lapar satu jengkal lagi memakan bayi tiba-tiba harus menjadi begitu jinak lantaran melihat senyuman dan tawa sang bayi. Lalu masih banyak rentetan kejutan lainnya yang lebih menggelikan dihadirkan tanpa terkesan memaksakan.
Junior dan Tulip pun terus melakukan pelarian. Tak hanya dari kawanan serigala, tapi juga dari Hunter yang telah memiliki siasat busuk untuk mendapatkan mereka kembali, terutama sang bayi.
Baca juga : Baby Blues Disebut Terjadi karena Ibu Kurang Dapat Dukungan
Tensi komedi dalam film ini pun semakin meningkat kembali ketika proses pengejaran untuk mendapatkan bayi itu kembali. Kali ini giliran aksi para penguin yang sungguh menggelikan.
Selain komedi, film ini pun menghadirkan banyak pesan moral. Mulai hasrat untuk menjadi diri sendiri hingga pesan untuk para keluarga yang sibuk bekerja hingga tidak ada waktu bagi anak-anak mereka, serta persahabatan dua insan yang saling mengerti karakter satu dan lainnya.
Dalam film ini digambarkan keluarga Gardner. Anak laki-laki mereka, Nate (Anton Starkman), merasa kesepian dan selalu bermain sendiri karena orangtua, Sarah Gardner (Jennifer Aniston) dan Henry Gardner (Ty Burrell), lebih banyak menghabiskan waktu untuk klien masing-masing. Hingga Nate akhirnya mengirimkan surat kepada bangau agar diberikan seorang adik.
Baca juga : Cegah Diare pada Anak dengan Menjaga Kebersihan Selama Musim Hujan
Film ini sudah dapat Anda nikmati bersama keluarga tercinta di bioskop Tanah Air sejak Jumat (23/9). (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved