Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kim Han Min Mengaku Buat Film Hansan karena Terinspirasi Sosok Yin Sun Shin

Basuki Eka Purnama
28/7/2022 14:15

KIM Han Min, sutradara film Hansan: Rising Dragon, mengatakan daya tarik Laksamana Yi Sun Shin telah membuatnya terpesona dan menginspirasi membuat film trilogi tentang tokoh sejarah paling terkenal di Korea itu.

Hansan menceritakan Pertempuran Pulau Hansan yang terjadi di pantai selatan Korea pada Juli 1592. Pada masa itu, Yi mengalahkan pasukan Jepang yang lebih besar melalui taktik cerdas.

Film tersebut merupakan kelanjutan dari film The Admiral: Roaring Currents (2014), yang merupakan film yang paling banyak ditonton sepanjang masa di Korea Selatan dengan lebih dari 17 juta penonton.

Baca juga: Netflix akan Buat The Gray Man Jadi Waralaba

"Saya selalu membaca versi terjemahan dari War Diary of Yi Sun Shin, dan anehnya itu membuat saya merasa nyaman dan tidur nyenyak. Semakin saya membaca, semakin saya jatuh ke dalam pesona Laksamana Yi melebihi daya tariknya," kata Kim dikutip dari Yonhap, Kamis (28/7).

War Diary of Yi Sun Shin merupakan jurnal pribadi yang disimpan sang laksamana selama invasi Jepang ke Korea pada 1592-1598.

Menurut Kim, Yi merupakan sosok pahlawan perang yang langka dalam sejarah Korea yang sangat mencintai rakyatnya saat berada dalam situasi ketegangan dengan raja.

"Jadi, saya ingin menggambarkan dia secara mendalam melalui film," ujarnya.

Mengambil latar lima tahun sebelum pertempuran di film Roaring Currents, Hansan menggambarkan versi Laksamana Yi Sun Shin yang lebih muda di akhir usia 40-an.

Menurut catatan sejarah, kata Kim, Laksamana Yi tampak seperti seorang terpelajar yang memiliki sifat lembut dan berbicara seperlunya saja. Mengingat hal tersebut, Kim berpikir aktor Park Hae-il, yang berusia 40-an dengan citra yang serupa, akan cocok memerankan karakter sang laksamana.

Karakter yang bertolak belakang antara laksamana Korea dan Jepang akan menambah keseruan dari film Hansan.

"Kalau menurut saya, Laksamana Yi di film Hansan itu seperti air, lawannya Laksamana Wakizaka yang seperti api. Saya pikir akan menyenangkan jika saya mengarahkan konsep dua karakter seperti itu," kata Kim.

Film Hansan diputar di bioskop Korea Selatan mulai 27 Juli mendatang. Setelah Hansan meluncur, film ketiganya yang berjudul Noryang juga tengah digarap, bercerita tentang pertempuran terakhir dari perang tujuh tahun pada 1598 saat Laksamana Yi ditembak mati.

Sutradara mengatakan dia sekarang sedang bersiap untuk membuat serial TV tentang perang setelah menyelesaikan trilogi film tersebut. 

Drama akan membahas perspektif politik dan diplomatik perang yang menampilkan karakter seperti Raja Seonjo (penguasa Dinasti Joseon periode 1567-1608), Ryu Seong-ryong, seorang sarjana yang hidup selama pemerintahan sang raja, serta Jenderal Angkatan Darat Tiongkok. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya