Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Lelaki remaja itu mulai menemukan jalan untuk mewujudkan mimpinya. Dia bahkan berpendapat taat beribadah akan membuat bangga orangtua.
SALAH satu personel grup vokal remaja CJR atau yang dulu dikenal dengan Coboy Junior, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, 16, mengaku masih menyimpan mimpi untuk menjadi hafiz atau penghafal Alquran. Namun, kesibukan menjalani syuting dan bernyanyi belum memberi dia kesempatan mewujudkan cita-cita tersebut.
"Sebenarnya keinginan menjadi hafiz masih ada sampai sekarang. Namun, ternyata buat saya pribadi tidak semudah itu mencapainya karena masih terlalu banyak kegiatan," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Bersyukur sejauh ini usaha untuk menuju ke sana mulai menampakkan jalan terang. Sekolah tempat dia menuntut ilmu mewajibkan seluruh muridnya hafal surat-surat dalam Alquran.
Dia pun memiliki surat favorit, yang dihafalnya berkat sering menyimak saat salat berjemaah di masjid, yaitu Surat Al A'la. "Sampai hari ini juga masih menghafal surat-surat di dalam Juz 30. Ujian praktik di sekolah juga hafalan surat-surat pilihan dan zikir. Ada surat favorit saya dalam Alquran, Al a'la. Biasanya orang hafal karena membacanya, sementara ini saya tidak pernah menghafalnya saking sering mendengar imam di mana pun membawakan surat ini dan pada akhirnya hafal sendiri," ujar lelaki kelahiran Surabaya, 28 Desember 1999 itu.
Dia pun menyanggupi untuk melantunkan Surat Al A'la yang berisi 19 ayat tersebut dengan lancar.
Film baru
Kini bersama CJR, Iqbaal sedang disibukkan dengan proses film terbaru yakni Ada Cinta di SMA. Menjalani syuting selama bulan puasa diakuinya menjadi kesenangan tersendiri.
"Saya menganggap kegiatan tersebut sebagai pengisi ngabuburit. Biasanya
bila hanya di rumah, bulan puasa diisi dengan mengaji, sementara di lokasi syuting saya bertemu dengan teman-teman.
"Dia mengaku aktivitasnya belum sampai menganggu waktu beribadah dan
menghabiskan waktu bersama keluarga. Hanya mungkin, beberapa salat tarawih berjemaah di masjid bersama keluarga dan teman harus dilewatinya. Iqbaal menjalani salat sendiri seusai syuting.
"Syuting memang tidak setiap hari. Ada hari libur ketika saya bisa
menghabiskan waktu bersama keluarga. Aturan yang jelas, puasa minggu pertama wajib berbuka puasa di rumah, apalagi hari pertama rasanya dosa kalau berbuka puasa tidak bersama keluarga. Untuk salat tarawih, bila syuting sampai malam, konsekuensinya tidak bisa salat berjemaah di masjid bareng keluarga. Akhirnya saya salat sendiri," tutur penyanyi yang mempunyai fanbase SoniQ itu.
Baginya, taat beribadah menjadi salah satu cara untuk membuat bangga orangtua. Iqbaal sadar, tanpa dukungan orangtuanya, dia kini mungkin bukan siapa-siapa.
"Karena mereka, saya bisa ada di dunia ini. Mereka juga selalu mendukung seratus persen apa pun yang saya suka selama ini yang bisa membuat diri menjadi lebih baik. Cara membuat orangtua bangga tidak harus menjadi artis, melakukan hal-hal kecil seperti membantu pekerjaan rumah tangga, berprestasi di kelas, tidak meninggalkan salat wajib, menjadi anak soleh dan solehah juga bisa banggain hati orangtua pastinya," tukas pelajar SMA Global Islamic School Condet itu. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved