Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DIKENAL karena karyanya di film-film seperti The Girl who Leapt Through Time, Wolf Children, Mirai yang dinominasikan Oscar, dan, yang terbaru, Belle, Mamoru Hosoda telah menjadi terkenal baik di dalam maupun di luar negeri untuk menjadi salah satu sutradara animasi yang paling dihormati.
Mengutip Crunchyroll, Rabu (19/1), film Belle menceritakan tentang menceritakan Suzu yang tertutup dan jauh dari ayahnya dan dunia setelah kematian ibunya. Ia lalu menempa kehidupan ganda di dunia maya U sebagai bintang musik viral Belle.
Ketika salah satu konsernya terganggu oleh pengguna misterius lain yang dikenal sebagai Beast, mengungkap kebenaran di balik identitas mereka mengungkapkan lebih banyak tentang Suzu, U, dan sifat simbolis Belle dan Beast daripada yang dia duga sebelumnya.
Baca juga: Lewati Bioskop, Turning Red akan Langsung Hadir di Disney+
Kisah film terbarunya, Belle, secara longgar terinspirasi oleh dongeng klasik Eropa Beauty and the Beast, yang telah diadaptasi ke layar perak sebelum termasuk yang paling terkenal dengan mahakarya Prancis John Cocteau pada 1946 dan sebagai musikal animasi Disney pada 1991.
Lewat Belle, Hosoda telah menawarkan pandangannya sendiri yang melekat pada akar cerita abadi sambil menyimpang dari bahan sumber untuk menempatkan spin kontemporer yang diresapi internet pada kisah tersebut dan makna keindahan yang menjadi miliknya sendiri.
"Saya menyukai kisah Beauty and the Beast bahkan sebagai seorang anak, dan apa yang saya suka tentang itu adalah cara nilai-nilai Anda terbalik. Apa yang Anda anggap cantik ternyata jelek, dan apa yang Anda anggap jelek ternyata cantik. Sebagai mahasiswa, saya melihat versi Jean Cocteau dan saya sudah merasakan daya tarik Beast sebagai karakter di sana," papar Hosoda.
Ia mengatakan, sementara dirinya menyukai versi Jean Cocteau dan versi Disney, ia ingin membuat film itu semakin relevan untuk penonton di hari ini. Ia menyadari bahwa perubahan terbesar adalah apa yang kita anggap atau definisikan sebagai kecantikan.
"Bagi saya, kekuatan adalah keindahan dan mampu tumbuh dan menjadi lebih kuat adalah indah dan cantik," kata Hosoda.
"Itulah yang dilakukan Suzu ketika dia bertemu dengan diri lain yang ada di dalam dirinya yang disebut Belle. Belle membantunya menjadi versi dirinya yang lebih kuat, dan itulah kecantikan yang saya definisikan hari ini," tambahnya.
Sementara itu, Belle (judul Jepang: Ryuu to Sobakasu no Hime) tengah tayang di sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai 12 Januari lalu.
Selain disutradarai oleh Hosoda, film ini dibintangi oleh Kaho Nakamura sebagai Suzu/Belle, Takeru Satoh sebagai Beast/Kei, Lilas Ikuta YOASOBI sebagai Hiroka, dan Ryo Narita sebagai Shinobu. (Ant/OL-1)
Ide pembuatan lomba video animasi itu merupakan hasil diskusi antara UBL bersama Indoposco dan terdorong keberhasilan Film Jumbo (2025).
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
Film jumbo yang merupakan sebuah film petualangan dengan genre fantasi animasi Indonesia tuai kesuksesan dan ditonton oleh banyak orang.
Film animasi Jumbo terus mencetak rekor baru. Setelah melewati angka 2 juta penonton dalam 11 hari, jumbo sukses mencatatkan 3 juta penonton dalam waktu dua pekan tayang di bioskop sejak Lebaran.
Ada lebih dari 420 kreator terbaik di berbagai kota di Indonesia turut menjadi bagian perjalanan film animasi Jumbo.
MEMASUKI pekan terakhir Ramadan, Visinema Studios merilis trailer dan poster final untuk menyambut penayangan film animasi Jumbo pada 31 Maret di seluruh bioskop Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved