Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
AKTRIS yang namanya mulai meroket, Karina Nadila, 22, menjadi bintang utama perempuan dalam film Super Didi yang akan tayang perdana Kamis (21/4).
Ini kali pertama ia mendapatkan peran besar. Dia menuturkan sangat bersyukur film itu mampu membuat namanya semakin terkenal. “Namun, bukan itu tujuan saya. Saya ingin film ini menjadi batu loncatan agar di masa depan saya mendapatkan kesempatan yang lebih untuk main film lain termasuk berakting dengan bintang besar, production house yang lebh besar, dan sutradara besar. Saya juga ingin keterkenalan itu lebih kepada filmmaker mengetahui saya ada di industri ini,” kata dia kepada Media Indonesia, Selasa (19/4).
Selain peran besar, bagi Karina, ini kali pertama ia berakting sebagai orang lain, berbeda dengan peran di film-film yang dibintangi sebelumnya. Karina berperan sebagai ibu meski ia masih lajang. “Saya punya adik kecil, tapi ternyata memperlakukan anak dan kemudian dalam film ini berperan sebagai ibu sangat berbeda, itu sulit. Akan tetapi, itulah tugas aktris, saya banyak belajar. Jadi di film ini saya bagaikan sekolah yang dibayar,” kata dia.
Belajar yang dimaksud sarjana ekonomi akuntansi Indonesia Banking School ini ialah termasuk belajar dari para seniornya, seperti Vino G Bastian, Mathias Muchus, Ira Maya Sopha, dan Verdi Solaiman. “Saya belajar bagaimana mereka bisa sampai di titik ini. Mereka itu sangat detail, disiplin, dan paham naskah, justru saya yang di film lain banyak memberi pendapat, kali ini saya banyak tanya,” jelasnya. Dia juga menyukai cara dua seniornya, Vino dan Verdi, yang sering memberi saran dan mengingatkan tanpa menggurui.
Dia juga berkisah sebenarnya ia menggantikan istri Vino, Marsha Timothy, yang berhalangan mendapatkan peran sebagai Wina. “Saya sebenarnya casting untuk peran lain, tapi kemudian saya dipanggil untuk casting peran Wina.”
Ada yang unik saat casting kedua dalam film yang disutradarai Hadrah Daeng Ratu dan Adis Kayl Yurahmah itu. Karina menuturkan ia dites soal kecocokan berperan dengan anak-anak karena harus berakting dengan Anjanique Reney dan Aviela Reyna, anak-anaknya di film Super Didi kelak. “Mereka heran kenapa saya yang karakter wajahnya keras justru gampang didekati anak kecil.”
Akhirnya, ia mendapatkan peran tersebut dan melakukan syuting selama 32 hari di akhir 2015. Syuting itu dilakukan di Jakarta, Sentul, dan Hong Kong.
Keluarga
Dalam mendalami peran dalam Super Didi, ia bisa memahami peran ibu dalam sebuah rumah tangga. Menurutnya, menjadi ibu tidak boleh menyerahkan semua urusan anak kepada asisten rumah tangga. “Seperti di keluarga saya, ibu tetap antar anak ke sekolah dan memperhatikan asupan makanan yang masuk ke perut anaknya,” kata dia lugas.
Demikian juga dengan pendapatnya terkait dengan peran ayah. Lagi-lagi dalam keluarganya, dia berkaca pada ayah yang dinilainya ideal. “Ayah ideal itu harus bersiap 24 jam sehari, tujuh hari seminggu untuk keluarganya. Tidak boleh menyerahkan semua urusan kepada istri meskipun menjadi pencari nafkah,” tutup Karina yang memiliki hobi membaca buku biografi dan novel ini. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved