Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Shirley Manson Buat Album Ketujuh Garbage Semakin Politis

Basuki Eka Purnama
12/6/2021 11:24
Shirley Manson Buat Album Ketujuh Garbage Semakin Politis
Vokalis Garbage Shirley Manson(AFP/SUZANNE CORDEIRO)

VOKALIS utama Garbage Shirley Manson bukanlah orang yang bisa pensiun hal itu terlihat dalam album terbaru grup itu yang menampilkan rasa frustasi terkait masalah gender, ras, dan perubahan iklim.

Sejak menggebrak pada 1990-an lewat lagu seperti Stupid Girl dan I Thim I'm Paraoid, Manson sukses menjadi salah satu perempuan paling karismatik di dunia musik.

Namun, aroma politik yang jelas kentara dalam album No Gods, No Masters, album ketujuh Garbage, yang dirilis Jumat (11/6), berbeda dari sebelumnya.

Baca juga: Barakarama Project Merawat Kebhinekaan Indonesia Lewat Musik

Perubahan itu terlihat jelas di lirik lagu pembuka yang berbunyi, "The men who rule the world / Have made a fucking mess" yang mengecap kapitalisme karena menyebabkan kehancuran lingkungan.

"Band memberi saya ruang dan kata-kata itu muncul begitu saja," ujar Manson. "Semua sesuai dengan hal yang telah mengganggu saya sejak lama."

Perempuan berusia 54 tahun itu mengaku dirinya senang melihat generasi baru penulis lagu berani menyuarakan pendapat mereka dan tidak berkompromi, "Seperti kami dulu karena kami merasa akan menerima konsekuensinya."

Bahkan, setelah berkiprah selama seperempat abad di industri musik, dengan angka penjualan album 17 juta dan satu lagu tema James Bond, Manson masih terkejut mengalami perlakuan misoginis

Rasa frustasi itu dimunculkan Manson lewat lagu Godhead yang menampilkan refrain, "If I had a dick / Would you suck it?"

"Bahkan, dua hari lalu, seorang pengamat musik bertanya mengapa saya sangat marah dan meminta saya segera berobat," ungkap Manson.

"Itu adalah perilaku seksisme yang sudah ada sejak era Victoria. Saat Anda tidak suka dengan pernyataan seorang perempuan, Anda menganggap dia gila," lanjutnya.

Seorang kerabatnya bahkan bertanya apakah Manson memandang dirinya sebagai musisi.

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Setelah 25 tahun bermusik, hal itu sulit diterima," kata Manson.

"Saat muda, saya akan marah. Saat ini, saya hanya terkejut, terkadang takjub. Meski begitu, saya bertekad mengatasi sikap misoginis itu. Cukup sudah, hal ini semakin konyol," tegasnya.

Album baru Garbage itu juga menyinggung soal kekerasan rasial di Amerika Serikat (AS) lewat lagu Waiting for God.

Garbage rencananya akan kembali melakukan tur, bersama dua musisi perempuan, Alanis Morisette dan Liz Phair.

"Sangat langka tiga perempuan memiliki karier yang panjang di musik. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi para musisi muda," ujar Manson. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya