Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Snyder's Cut Justice League Suguhkan Kemenangan yang Manis

Andhika Prasetyo
18/3/2021 11:52
Snyder's Cut Justice League Suguhkan Kemenangan yang Manis
Sutradara Zack Snyder menghadiri pemutaran pertama Snyder's Cut Justice League.(Twitter @ZackSnyder)

EMPAT jam bukanlah waktu yang singkat untuk menonton sebuah film. Namun, jika dihadapkan pada Snyder's Cut Justice League, para pecinta sineas pasti tidak akan keberatan.

Bila harus membandingkannya dengan versi Joss Whedon, Justice League garapan Zack Snyder boleh dikatakan lebih unggul dari banyak aspek.

Secara perlahan namun tidak membosankan, pria berusia 55 tahun itu menyuguhkan pengembangan karakter yang lebih kuat.

Baca juga: Skor Tinggi Rotten Tomatoes untuk Zack Snyder's Justice League

Snyder's Cut Justice League menempatkan tokoh-tokoh lain di luar Superman, Batman, dan Wonder Woman dengan porsi yang pas.

Penonton akan melihat bagaimana karakter Flash dan Cyborg bertumbuh, bagaimana sulitnya perjuangan mereka sebelum akhirnya memeluk status pahlawan super.

Dengan begitu, penonton tidak harus menjadi fans DC garis keras untuk bisa menikmati Justice League terbaru. Hanya saja, semua itu memang harus dibayar dengan durasi yang sangat panjang.

Dari segi plot, film yang dirilis secara digital itu jauh lebih kompleks namun tertata dengan rapi. Konflik yang dikemukakan begitu terasa.

Apa yang diperebutkan, apa yang dipertahankan, dijelaskan secara baik sehingga bisa berjalan natural dan tidak dipaksakan.

Aksi laga yang dipertontonkan juga lebih dahsyat. Dengan durasi empat jam, tentu adegan-adegan pertarungan jauh lebih banyak ketimbang Justice League versi Whedon dan rasanya itu sangat memuaskan.

Di bagian penutup, Snyder's Cut diakhiri dengan beberapa scene yang membuka pintu bagi film-film DC lainnya.

Semestinya, Warner Bros, selaku pemegang hak atas karakter-karakter DC Comics, bisa memanfaatkan dan melanjutkan warisan yang telah ditinggalkan Snyder.

Secara personal, Zack Snyder dan Warner Bros memang tidak terlihat sejalan. Banyak drama yang terjadi dalam proses pembuatan Justice League.

Sedianya, Snyder adalah sosok yang memang ditunjuk Warner Bros untuk menggarap film yang berisi sekumpulan pahlawan super dari DC Comics.

Namun, di tengah jalan, sutradara yang juga menggarap Man of Steel itu terpaksa mundur dari proyek film tersebut karena kematian putrinya.
Warner Bros pun kemudian menunjuk Joss Whedon untuk menggantikan posisi Snyder.

Sayangnya, di tangan Whedon, Justice League tidak berjalan sesuai rencana awal. Perubahan plot terjadi di sana sini.

Para penggemar pun merasa tidak puas atas hasil kerja sutradara yang sebenarnya sukses menggarap The Avengers itu.

Petisi untuk melanjutkan pekerjaan Snyder disuarakan. Meski awalnya sangat ditentang para petinggi Warner Bros, perjuangan para pecinta DC akhirnya berbuah hasil dan rilisnya Snyder's Cut Justice League adalah sebuah kemenangan yang manis. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya