Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Palari Films mengumumkan dua nama pemain yang terlibat dalam film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas", yaitu Marthino Lio dan Sal Priadi.
Dalam film arahan sutradara Edwin itu, Marthino Lio berperan sebagai Ajo Kawir dan Sal Priadi berperan sebagai Tokek. Karakter Tokek diceritakan merupakan sahabat dari Ajo Kawir sejak kecil.
"Ceritanya sebenarnya ada permasalahan tentang maskulinitas di dunia yang maskulin banget. Kehidupan tokoh ini maskulin banget. Nah gue berperan sebagai seorang sahabat yang punya rasa bersalah karena kejadian yang membuat dia (Ajo Kawir) seperti itu, ada gue terlibat," kata Sal Priadi dalam jumpa pers virtual, Kamis (6/11).
Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" berkisah tentang Ajo Kawir yang mengalami masalah impotensi. Semua berawal ketika Tokek mengajak Ajo Kawir mengintip perempuan yang dianiaya oleh dua penjahat.
Sejak itu kehidupan Ajo berubah. Dia menjadi impoten dan tumbuh sebagai remaja yang suka berkelahi. Sifatnya kemudian berubah ketika Ajo bertemu dengan perempuan tangguh bernama Iteung (Ladya Cheryl).
"Jadi memang karakter Ajo Kawir menutupi itu dengan violence, enggak pernah nangis dan gak peduli tentang sekitar dia. Bisa yang tiba-tiba mau ngajak berantem," ujar Marthino Lio.
Film ini mengambil setting waktu pada era 199an dan mengambil lokasi syuting di Rembang, Jawa Tengah. Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" telah menyelesaikan proses syuting dan rencananya akan tayang tahun 2021. (Ant/OL-12)
Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (2025) menyajikan kisah emosional tentang perjuangan ibu tunggal dan dinamika keluarga yang penuh luka dan cinta.
RUMAH produksi Adhya Pictures merilis video keseruan para pemain film Yakin Nikah selama proses syuting. Yakin Nikah dibintangi oleh Enzy Storia sebagai pusat cerita dan Maxime Bouttier
Temukan daftar lengkap film yang tayang di bioskop Indonesia Agustus 2025. Mulai dari film Indonesia, Hollywood, hingga anime Jepang
Tissa Biani mengaku cerita dalam film Panggil Aku Ayah cukup emosional membuatnya teringat akan sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
Nayla Purnama menjelaskan film itu ingin menggambarkan bahwa kenikmatan yang terlihat di luar, tidak melulu baik.
Raihaanun dan Nayla Purnama mengungkapkan bahwa film Labinak tidak hanya akan menakut-nakuti, tapi, juga mengirimkan pesan-pesan sosial yang kuat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved