Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Cinta Laura: Duta Antikekerasan

Indriyani Astuti
31/7/2019 01:40
Cinta Laura: Duta Antikekerasan
Penyanyi Cinta Laura, 25, kembali merilis single terbarunya bertajuk Vida, pekan lalu.(DOK. INSTAGRAM)

AKTRIS dan penyanyi Cinta Laura Kiehl, 25, didaulat menjadi Duta Antikekerasan terhadap perempuan dan anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Cinta terpilih karena dinilai sebagai pribadi muda yang positif, cerdas, dan peduli pada kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Sebagai Duta Antikekerasan terhadap perempuan dan anak, Cinta berkomitmen untuk memperbaiki diri serta mendukung program pemerintah dalam melindungi perempuan dan anak dari kekerasan.

“Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa atau anak, tidak boleh menjadi korban dan pelaku kekerasan karena setiap orang berhak diperlakukan secara adil dan setara,” terang Cinta Laura Kiehl di Kemen PPPA, Jakarta, Senin (29/7).

Cinta menegaskan bahwa keluarga harus jadi tempat nomor satu untuk mengadu, bercerita, dan minta pendapat, bukan orang lain apalagi teman daring. Ia mengajak perempuan dan anak agar tidak pernah merasa bersalah saat menjadi korban kekerasan, apa pun bentuknya. Kejadian buruk yang menimpa bukan salah korban. "Pelaku lah yang punya masalah, kebetulan kita jadi korbannya,” jelas Cinta.

Tugas Cinta sebagai Duta Antikekerasan terhadap perempuan dan anak ialah melakukan sosialisasi kepada semua pihak, di dunia nyata maupun secara daring, mengenai upaya menghindari dan menangani kasus kekerasan. 

Perempuan yang mengenyam pendidikan di Universitas Columbia, Amerika Serikat itu menuturkan, merasa sangat terhormat dan bersyukur karena dinobatkan secara resmi menjadi Duta Antikekerasan terhadap perempuan dan anak. 

"Saya berjanji akan dengan sepenuh hati membantu Kemen PPPA untuk menyukseskan seluruh program, terutama untuk kesejahteraan perempuan dan anak," ucapnya.

Pelopor dan pelapor
Cinta Laura secara resmi dilantik menjadi duta oleh Sekretaris Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu mewakili Menteri PPPA Yohana Yembise. "Kementerian PPA menilai bahwa Cinta Laura berhasil survive (dalam menghadapi kekerasan), dan nantinya tentu kita harapkan Cinta dapat mendorong terutama anak muda untuk melakukan sosialisasi baik di media sosial maupun media konvensional," ujar Pribudiarta.

Dia berharap Cinta dapat mendorong anak muda untuk dapat menjadi agen pelopor dan pelapor terhadap lingkungan yang bebas dari kekerasan dan responsif gender. Belum lama, Cinta menjadi korban kasus kekerasan dalam berpacaran sehingga relevan sebagai perannya menjadi duta.

"Setiap korban kekerasan berhak memperoleh hak atas keadilan, hak atas kebenaran, dan hak atas pemulihan terhadap dirinya termasuk Cinta Laura Kiehl," kata Pribudiarta. Ia menambahkan, tidak semua korban kekerasan berani berdiri tegar memulihkan diri, dan dalam proses mencari keadilan, korban sering kali mengalami reviktimasi berupa cibiran dan cacian seperti dialami Cinta Laura Kiehl.

Setiap pihak, lanjut Pribudiarta, perlu mendukung korban untuk bisa bangkit dari keterpurukan yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan segera pulih dari trauma.

Pernah mengalami kekerasan, Cinta menuturkan tiga hal yang harus disosialisasikan menyangkut kekerasan yang kerap dialami perempuan dan anak. 

Pertama, kekerasan merupakan pelanggaran terhadap HAM. Kedua, keluarga menjadi tempat nomor satu bercerita pengalaman tersebut. Ketiga, perempuan jangan pernah merasa bersalah ketika menjadi korban. "Anak-anak dan perempuan berhak hidup secara baik dan diperlakukan manusiawi," tukasnya. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya