Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Maria Harfanti: Roadshow Data Pasien Celah Bibir

Bayu Anggoro
20/7/2019 01:00
Maria Harfanti: Roadshow Data Pasien Celah Bibir
Miss Indonesia 2015, Maria Harfanti(MI/BAYU ANGGORO)

SEJUMLAH kota di Tanah Air pernah disinggahi Maria Harfanti, Miss Indonesia 2015.

Bukan hanya untuk berlibur, setiap melakukan kunjungan, gadis berusia 27 tahun ini menjalankan misi kemanusiaan. Itu karena dia menjadi relawan Smile Train, organisasi nirlaba asal Amerika Serikat yang memberikan bantuan operasi perbaikan celah bibir dan lelangit untuk pasien kurang mampu.

Keseriusannya menjalani aktivitas sosial ini memang bukanlah hal baru bagi perempuan asal Yogyakarta itu. Saat didaulat menjadi Miss Indonesia 2015, dirinya harus membuktikan bahwa tidak memiliki kecantikan fisik saja.

Maria pun mampu menunjukkan bahwa dirinya memiliki kecantikan hati lewat berbagai kegiatan sosial yang telah dijalaninya. "Jadi jiwa sosial saya semakin terasah ketika mengikuti Miss Indonesia," katanya saat menghadiri sosialisasi celah bibir dan lelangit, di SMA Negeri 1 Nagreg, Kabupaten Bandung, Jumat (19/7).

Program edukasi ini merupakan bagian dari peringatan Hari Bhakti ke-72 TNI Angkatan Udara.

Pada kesempatan itu dilakukan juga operasi celah bibir dan lelangit terhadap 30 pasien di sekitar Nagreg. Komitmen Maria untuk mengabdikan diri kepada sesama pun makin terasah pada tahun-tahun berikutnya. Tepatnya saat pertama kali dipercaya menjadi salah satu relawan Smile Train sejak 2017.

Dia bersama aktivis lainnya rajin mengunjungi pelosok-pelosok di Tanah Air untuk menyosialisasikan pencegahan dan penanganan celah bibir dan lelangit khususnya kepada warga kurang mampu.

Sejumlah warga di berbagai daerah, seperti Meulaboh, Bengkulu, Parepare, Pontianak, dan Maluku pernah diedukasinya hingga mendapat pengobatan cuma-cuma dari organisasi tersebut.

"Bersama Smile Train, kami fokus menginformasikan dan memberi pengobatan gratis. Sampai saat ini sudah 85 ribu lebih pasien di Indonesia yang telah diobati (dioperasi)," kata perempuan pemilik tinggi badan 175 sentimeter ini.

Dalam aktivitasnya itu, Maria bersama relawan lainnya memberikan informasi pencegahan penyakit tersebut. Salah satunya tentang pentingnya menjaga asupan gizi untuk ibu hamil. Jika ingin menekan potensi terjadinya celah bibir dan lelangit, menurut dia, ibu mengandung harus mendapat asupan gizi yang baik terutama pada awal masa kandungan.

Seratus hari pertama usia kandungan sangat menentukan kondisi janin pada masa-masa berikutnya.

Memotivasi
Selain menginformasikan pencegahan dan penanganan penyakit tersebut, alumni Universitas Trisakti ini pun aktif mendata setiap warga penderita celah bibir dan lelangit di daerah yang dikunjunginya. Hasil pendataannya itu akan ditindaklanjuti Smile Train untuk selanjutnya pasien diberi pengobatan secara gratis.

Selain pendataan dan sosialisasi, Maria bersama relawan lainnya pun memotivasi keluarga dan pasien agar mereka tetap memiliki semangat dan kepercayaan diri yang tinggi. Dia meyakinkan penderita agar tetap menjalani hidup seperti biasa karena masih banyak yang bisa dilakukan meski dengan kondisi tersebut.

Apalagi, dia mengakui, masih banyak pasien tersebut yang belum tersentuh pengobatan. Dia meyakini, dalam setiap tahunnya ditemukan sekitar 10 ribu bayi penderita penyakit tersebut.\

Angka ini terus bertambah dari tahun ke tahunnya. "Itu tadi, mereka mayoritas berada di pelosok sehingga pasiennya berasal dari keluarga tidak mampu," ujarnya. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya