Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

The Millennial Jack Tarub, Berkesenian Sambil Beramal

Ghani Nurcahyadi
07/4/2019 22:25
The Millennial Jack Tarub, Berkesenian Sambil Beramal
Drama musikal The Millennial Jack Tarub di Jakarta, Minggu (7/4)(Dok. SIS-PIK)

BANYAK cara yang dapat dilakukan untuk berbagi kepada sesama. Salah satunya dengan berkesenian, seperti yang telah dilakukan oleh para siswa Singapore School, Pantai Indah Kapuk (SIS-PIK) dengan pementasan drama musikal The Millennial Jack Tarub yang digelar pada Minggu, 7 April di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Lakon tersebut merupakan interpretasi modern terhadap cerita rakyat Indonesia, Jaka Tarub, yang sarat akan nilai-nilai cinta, kejujuran, kesetiaan, dan komitmen. 

Melalui karakter Jaka Tarub, para penonton juga dapat memetik pelajaran bahwa setiap usaha yang dilakukan tidak selalu berujung pada kesuksesan dan tentu tidak akan ada kesuksesan tanpa disertai kejujuran.

"Pertunjukan ini sangat istimewa karena seluruh komunitas sekolah bekerja sama, mulai dari orang tua, staf, guru, dan para siswa dari tingkat TK hingga SMA. Semua berperan aktif mulai dari mempersiapkan pertunjukan hingga terlibat secara penuh dalam akting, menari, paduan suara serta orkestra pengiring,” tutur Jennifer Olmsted, Head Teacher di SIS-PIK di sela pertunjukan.

Lakon berdurasi 120 menit itu melibatkan 277 siswa mulai dari tingkat pra-sekolah hingga sekolah menengah atas (SMA). Selain itu, juga melibatkan 34 guru SIS-PIK dan orang tua murid yang menyumbangkan suaranya dalam drama musikal tersebut.

Pertunjukan ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat dalam cerita rakyat Indonesia di kalangan para generasi muda, khususnya siswa/i SIS-PIK.

Baca juga : Gandeng Anak, Ebiet G Ade Rilis Ulang Untuk Kita Renungkan

"Selain dapat membantu melestarikan cerita rakyat, diharapkan keikutsertaan siswa/i dalam pertunjukan ini juga dapat menanamkan rasa kepedulian sosial sejak dini,” ujar Jennifer.

Hasil pertunjukan yang didapat dari penjualan tiket, nantinya akan dipersembahkan melalui kegiatan yang diinisiasi oleh organisasi nirlaba yang diprakarsai oleh siswa/i SIS-PIK, Yayasan SISwa Peduli Bangsa (YSPB). Adapun harga tiket pertunjukan dijual mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta.

"YSPB bercita-cita untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di daerah pedalaman Indonesia sehingga mereka mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai impiannya. Hal ini sejalan dengan moto kami: Setetes air, Secercah cahaya… untuk anak Indonesia," kata Hans Kasim, perwakilan sekaligus pendiri SISwa Peduli Bangsa.

Sama dengan pertunjukan sebelumnya, hasil drama musikal kali ini juga akan dipersembahkan untuk membangun fasilitas pendidikan di daerah Kabupaten Ende, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

YSPB berharap melalui penggalangan dana pertunjukan musikal amal ini kita dapat berusaha untuk mencerdaskan serta meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia khususnya di bagian Indonesia Timur.

Kegiatan penggalangan dana serupa telah dilakukan YSPB sebelumnya lewat lakon Bawang Merah, Bawang Putih & Bawang Bombay pada September 2017 lalu. Bantuan telah  didistribusikan kepada anak-anak di SDN Oematmuti Kupang, Nusa Tenggata Timur dengan membangun fasilitas dua ruang kelas dan sebuah perpustakaan. 

Kegiatan amal juga disertai dengan pembuatan sumur untuk masyarakat di sekitar SDN Oematmuti. Mereka juga mengadakan kegiatan Satu Siswa - Sepasang Sepatu untuk anak-anak SDN Oematmuti, SD Inpres Keifatu, SDN Oebon, SD Oeuki, dan TK Kartika di Kupang.

Hans  juga berharap, persembahan para siswa SIS-PIK ini dapat menginspirasi orang tua, generasi muda, dan dunia pendidikan Indonesia dalam menyeimbangkan antara kepadatan kegiatan akademik dengan non-akademik serta memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler sekolah menjadi wadah mengekspresikan diri bahkan dapat membantu banyak orang yang kurang beruntung.

"Berkesenian sambil beramal adalah perpaduan menarik untuk membangkitkan gairah kepedulian akan kemanusiaan. Kita dapat berbuat banyak bagi sesama, tidak hanya dengan meminta pada orang lain, tetapi juga ikut mempersembahkan apa yang kita miliki,” kata Ita Sembiring, penulis naskah dan sutradara drama musikal The Millennial Jack Tarub. (RO/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya