Boyzone Mengukir Memori Perjalanan

Thalatie K Yani
26/3/2019 00:45
Boyzone Mengukir Memori Perjalanan
Personil Boyzone antara lain Mike Graham (kiri), Ronan Keating (kedua kiri), Shane Linch (kedua kanan) dan Keith Duffy menyanyikan lagu Love Like a Hurricane dalam konser bertajuk Thank You and Goodnight di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu (24/3) ma(MI/Susanto)

SETELAH 25 tahun berkiprah di dunia musik, grup band Boyzone memutuskan mengakhirinya. Dalam konser Thank You & Goodnight Tour yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (24/3), mereka mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan para penggemar mereka selama ini.

Dengan berbalutkan baju berwarna hitam dengan sentuhan emas, boyband asal Irlandia itu membuka penampilannya lewat lagu Who We Are (2013), disusul Love Is a Hurricane (2010) dan Isn't it a Wonder (1997). 

Grup yang dimotori Ronan Keating, Shane Lynch, Keith Duffy, dan Mikey Graham itu tampil minus band pendukung. Dari setiap lagu yang mereka nyanyikan, terdapat layar yang menayangkan potongan video klip single yang pernah dibuat.

"Selamat malam Jakarta, selamat datang ke BZ25, malam ini kita akan nyanyikan lagu yang tidak dinyanyikan selama 20 tahun. Kita akan membawa kamu ke 1995, 1996, 1997, 1998, kami akan bawa kalian ke bagian utara Dublin 1995," ujar Keith Duffy, 44.

Tembang Coming Home Now dari album perdana mereka Said and Done membawa ingatan penonton saat album itu dirilis pada 1995. Tak berhenti di sana, penonton terus diajak bernostalgia dengan lagu Baby Can I Hold You dari album Where We Belong (1998) yang disambut koor para penggemar. Demikian juga dengan single You Needed Me yang ngehit pada 1999.

Bukan hanya penonton yang terkenang-kenang, para personel band itu pun ikut bernostalgia saat pertama kali mereka menggelar konser di Indonesia pada 1995. "Malam ini, dengarlah lagu 25 tahun lalu yang mengingatkan kamu akan ciuman pertama dan dansa pertama," kata Ronan Keating, 42.

Saat menyanyikan tembang Father and Son, Duffy juga ikut mengenang peristiwa 22 tahun lalu. "Luar biasa bisa menyanyikan lagu-lagu ini dan membawa memori indah, termasuk lagu ini saat di UK. Saya dapat telepon dari calon istri saya kala itu kalau saya akan menjadi ayah. Itu 22 tahun lalu," ujar Duffy.

Tribute to Stephen
Di tengah konser, personel Boyzone keluar dan ditayangkan video tentang Stephen Gately, salah satu rekan mereka yang meninggal saat berlibur dengan kekasihnya di Spanyol, pada 10 Oktober 2010. Kepergian Gately membuat syok sehingga mereka pun selalu menyelipkan tribute untuk Gately.

Pada konser kali ini, tribute yang mereka berikan berupa lagu Dream. Single yang dirilis pada 15 Juni 2018 itu sudah direkam sebelumnya dalam versi solo. 

Produser asli lagu ini Pete Kirtley menemukan rekaman lagu berjudul I Can Dream dan ia memutuskan untuk mengirimkan ke Boyzone. Boyzone pun memutuskan merekam ulang lagu tersebut dengan menambahkan vokal mereka dalam versi lagu milik Gately, diubah menjadi memori perjalanan mereka.

Pada setiap suara Stephen Gately, ada spotlight putih yang menyala seperti perlambangan kehadiran Stephen dalam band ini.

"Hampir 10 tahun berlalu dan kita buat kesepakatan tidak buat pertunjukan tanpa momen menghormati Stephen," ujar keith

"Stephen selalu senang bernyanyi, di mana saja dan kapan saja," timpal Ronan.

Dibentuk pada 1993 oleh Louis Walsh, grup ini sempat bubar pada 1999 dan kembali lagi pada 2007. Album Thank You & Goodnight menjadi album ketujuh dan terakhir mereka yang dirilis 16 November 2018. Dalam sebuah pernyataan resmi, grup ini resmi membubarkan diri, akhir tahun ini. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya