Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TAHUN politik saat ini semestinya menjadi momen pemersatu dan merawat keberagaman di Indonesia. Bukan sebaliknya, yakni untuk permusuhan dan meneguhkan perbedaan.
Pesan itu disampaikan Putri Indonesia 2018, Sonia Fergina Citra, saat membacakan Deklarasi Jaga Indonesia pada rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-49 Media Indonesia yang digelar di area bebas kendaraan (car free day/CFD) Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (20/1) "Untuk pemilu ini kita harus bersatu demi Indonesia.
Tidak perlu musuh-musuhan dalam berbeda pandangan politik. Yang paling penting juga pemimpin harus bisa menjaga Indonesia. Siapa pun pemimpinnya harus bisa menjaga ekonomi, menjaga keberagaman, dan lainnya," ucap lajang berusia 25 tahun itu saat berbincang dengan Media Indonesia.
Selama ini, perempuan kelahiran Bangka Belitung itu kerap mengangkat tema keberagaman dalam berbagai kesempatan. Bahkan, sebelum kemenangannya sebagai Putri Indonesia 2018.
Pesan keberagaman juga digaungkannya dalam kontes ratu kecantikan sejagat Miss Universe 2018 di Bangkok, Thailand. Ia berpandangan, keberagaman ialah aset penting bangsa ini yang perlu dijaga dan dirawat.
"Menjaga keberagaman ini menjadi sangat penting karena kita sangat beraneka ragam manusianya. Menjadi beragam harus menjadi toleran. Itu yang aku advokasi dalam ajang Miss Universe dengan slogan be diverse be tolerant," ucap Sonia.
Bagi Sonia, menghargai keberagaman ialah bagian proses pembelajaran kehidupan. Ia hidup dalam keluarga dengan empat agama berbeda sekaligus. Ada yang menganut agama Katolik seperti dirinya, ada juga yang memilih Islam, Buddha, dan Konghucu.
"Ada empat agama berbeda dan kami (keluarga) tetap harmonis dan saling menghargai. Setiap hari besar keagamaan semua turut menghargai, memberi selamat, dan turut merayakan. Baik itu ketika Lebaran (Idul Fitri), Natal, dan hari besar lainnya," tutur peraih posisi 20 besar dalam ajang Miss Universe 2018 itu.
Dari pengalaman pribadinya, ia mengatakan berlaku toleran bukan berarti menggadaikan kepercayaan seseorang. Untuk menumbuhkan toleransi, menurutnya, setiap orang bisa belajar saling menghargai, mulai hal yang paling sederhana. Itulah yang menjadi kunci munculnya toleransi dan mempererat persaudaraan.
Pengalaman berharga
Sebentar lagi Sonia akan melepas titel Putri Indonesia yang disandangnya sejak Maret 2018. Pemilik tinggi 178 sentimeter itu pun mengaku akan memantapkan kariernya di bidang public speaking dengan menjadi presenter. Selama setahun terakhir membawa titel itu, ia mengaku mendapat banyak pengalaman berharga.
"Salah satu yang paling saya ingat ialah saya bisa berkunjung ke lokasi bencana, seperti Lombok, Palu, dan Banten. Sangat menyentuh saya bisa berpartisipasi dalam banyak kegiatan sosial, salah satunya dengan para korban bencana untuk memberikan trauma healing," ucapnya.
Pengalaman serta pembelajaran lain yang ia dapat bersama Yayasan Putri Indonesia setahun terakhir ialah pengembangan diri. Ia mengaku cara pandang dan wawasannya kini semakin terbuka dan matang. Ia juga menyatakan kini makin ‘pede’ dan fasih berbicara di depan publik.
"Aku sekarang makin bisa mengontrol diri. Menjadi influence bagi orang lain. Padahal, dulu aku selalu di-bully karena banyak orang berkomentar tidak mengharapkan aku terpilih Putri Indonesia. Tapi, itu yang menguatkan aku, bully itu jadi cambuk," tegasnya. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved