Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PABLO Escobar terkenal sebagai pemimpin kartel narkoba di Kolombia. Putra dari petani dan guru sekolah ini memulai kehidupan kriminalnya saat remaja. Ia mengawali tindak kejahatannya dari pemalsuan surat, disusul penyelundupan stereo, dan pencurian nisan.
PAda 1974, kali pertama Escobar ditangkap karena pencurian mobil. Tak lama kemudian, ia menjadi penyelundup obat-obatan dan pertengahan 1970-an ia mulai membuat organisasi kejahatan yang menjadi Kartel Medellin.
Perjalanan hidup Pablo Escobar ini pun menjadi dasar film Loving Pablo. Film berdurasi dua jam itu diawali dari kisah jurnalis televisi Kolombia yang bekerja di Amerika Serikat, Virginia Vallejo (Penelope Cruz) yang bertemu dengan Escobar (Javier Bardem). Ketika itu, ia dan timnya diundang ke Kolombia untuk hadir dalam pesta perayaan Kartel Midellin pada 1981.
Dalam sesi wawancara, Virginia kagum setelah mendengar konsep Escobar yang ingin membangun dan mengentaskan kemiskinan di Kolombia agar terbebas dari daerah kumuh. Virginia pun kagum dengan kekayaan Escobar, tanpa peduli cara ia mendapatkannya. Hubungan keduanya pun berlanjut pascawawancara hingga ke hubungan percintaan. Padahal, Escobar sudah berkeluarga.
Sosok Escobar memang sangat fenomenal sekitar 1970-an hingga awal 1990-an. Ia disebut-sebut sebagai pemasok 80% kokain ke Amerika Serikat, yang juga dikenal sebagai The King of Cocaine. Dari kokain tersebut, Pablo Escobar mampu menjadi salah satu orang kaya di dunia.
Atas sepak terjang Escobar, Pemerintah Amerika dan Kolombia pun menggagas kerja sama ekstradisi untuk kasus penyelundupan narkoba. Langkah itu sangat penting saat itu karena penegak hukum di Kolombia sudah berada di bawah kendali Escobar.
Kebijakan ekstradisi tersebut membuat para gembong narkoba di Kolombia resah. Pasalnya, jika kebijakan ekstradisi diberlakukan, mereka khawatir tidak akan bisa memengaruhi hukum di Amerika.
Dengan uang yang dimiliki, Escobar berusaha memengaruhi kebijakan Pemerintah Kolombia agar mencabut perjanjian ekstradisi. Caranya dengan mendanai kampanye semua kandidat yang akan maju dalam Pemilihan Presiden. Tidak hanya itu, ia pun duduk menjadi anggota parlemen.
"Demokrasi itu ujung-ujungnya untuk uang dan kita punya uang," kata Escobar. Dalam mewujudkan keinginannya, Escobar tidak hanya menggunakan uang, tetapi juga kekerasan.
Escobar melatih dan mempersenjatai anak-anak muda yang tidak mampu untuk menjadi pembunuh bayaran. Pembunuhan pun terjadi di mana-mana terhadap mereka yang melawan bisnis Escobar, dari jurnalis, polisi, hingga hakim.
Usaha Escobar untuk terus melancarkan bisnisnya ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Pemerintah Kolombia saat itu benar-benar melakukan perang terhadap narkoba. Di sisi lain, kartel-kartel narkoba saingan Kartel Midellin tumbuh semakin kuat. Akibatnya, Escobar dan kroni-kroninya pun terdesak dan terus bersembunyi sebelum akhirnya Escobar ditembak mati.
Sayang keluarga
Di balik kekejaman, asmara, dan bisnis kokain, yang menarik dari sosok Pablo Escobar di Loving Pablo ialah sikapnya yang sayang terhadap keluarga. Ia sangat melindungi keluarga agar tidak terlibat dalam bisnis haramnya. Ia memisahkan urusan bisnis kokain dengan keluarga. Bahkan, anaknya diperingatkan sejak kecil agar tidak sekali-kali menggunakan kokain.
Film yang akan segera tayang di Indonesia ini telah tayang di 74th Venice International Film Festival 2017, Toronto International Film Festival 2017, dan San Sebastian International Film Festival. Film tersebut disutradarai oleh Fernando Leon de Aranoa.
Film yang mengangkat berbagai kisah versi Pablo Escobar pun sudah beredar banyak. Pada 2014 ada film Escobar: Paradise Lost. Film Loving Pablo melengkapi film-film berlatar kisah nyata tentang gembong penjahat, seperti The Untouchables (1987) tentang Al Capone dan American Gangster (2007) tentang Frank Lucas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved