Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KARYA sang raja misteri Stephen King kembali diangkat ke layar lebar. Kali ini film IT yang penuh misteri. Film yang pernah dibuat miniserinya tersebut pada 1990 kembali diangkat ke layar lebar oleh Warner Bros September ini. Film dengan sosok hantu badut Pennywise the Dancing Clown (Bill Karsgard) dengan latar belakang kehidupan di kota kecil Derry yang terletak di Negara Bagian Maine, Amerika Serikat, tersebut mengambil latar waktu akhir 1980-an dan kembali meneror anak-anak di kota tersebut.
Film tersebut diawali kisah seorang anak berumur 6 tahun bernama Georgie (Jackson Robert Scott) yang sedang bermain perahu di tengah hujan lebat dan secara tidak sengaja bertemu dengan Pennywise the Dancing Clown di sebuah selokan. Georgie yang lugu tersebut pun termakan oleh rayuan sang badut tersebut dan akhirnya menjadi santapan hantu itu.
Beberapa bulan kemudian pascaperistiwa hilangnya Georgie yang misterius itu, kakak Georgie yang bernama Bill (Jaeden Liberher) selalu dihantui rasa bersalah karena membiarkan adiknya bermain sendirian di luar pada saat itu, dan dia selalu berharap bahwa adiknya tersebut masih hidup. Tidak hanya Georgie yang sebenarnya hilang secara misterius. Ada beberapa anak yang juga mengalami nasib serupa. Saat liburan musim panas tiba, Bill dengan para sahabatnya, yaitu Richie (Finn Wolfhard), Eddie (Jack Dylan Grazer), Stanley (Wyatt Oleff), serta dua teman baru mereka yaitu Ben (Jeremy Ray Taylor) dan Beverly (Sophia Lillis), mulai menginvestigasi peristiwa hilangnya Georgie yang berbuntut pada investigasi atas kejadian aneh yang melanda kota tersebut.
Film tersebut tidak hanya menceritakan teror yang disebar Pennywise the Dancing Clown kepada Bill dan teman-temannya. Namun, itu juga diwarnai kisah percintaan khas remaja antara Ben-Beverly-Bill. Mereka pun akhirnya menemukan sarang dari Pennywise the Dancing Clown di sebuah rumah bekas terbakar di sudut kota. Di rumah tersebut ternyata ada sebuah sumur tua yang menjadi pusat dari saluran pipa air pembuangan kota yang merupakan media Pennywise the Dancing Clown dalam melakukan aksi teror dan pembunuhannya.
Satu per satu teman-teman Bill mendapat teror dari hantu badut tersebut. Namun, justru akibat teror tersebut mereka menjadi pemberani dan tidak takut pada sosok hantu badut menyeramkan tersebut. Rasa tidak takut itulah yang nantinya menjadi senjata ampuh untuk melawan hantu itu. Film ini pun tampaknya akan ada lanjutan sekuelnya karena bagian terakhir film ini memiliki keterangan chapter one.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved