Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PENYANYI kenamaan Indonesia, Dira Yulianti Sugandi, 37, merasa sebagai warga negara cukup khawatir dan prihatin dengan kejadian-kejadian pascapemilihan kepala daerah DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Dira, selama ini kebersamaan dan rasa persaudaraan yang sudah terjalin selama ratusan tahun mulai rentan karena diembuskannya isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).+
Karena tergerak untuk melakukan sesuatu, Dira bersama musisi dan seniman Tanah Air lainnya, kemarin, berkontribusi dalam gerakan #SayaPancasila untuk membumikan dan menyosialisasikan Pancasila pada Pekan Pancasila yang dicanangkan pemerintah pada 29 Mei hingga 4 Juni.
“Yang tadinya berteman beda suku, beda agama, beda ras ini bisa sampai enggak mau berteman lagi. Saya merasa sedih. Dan sebagai warga negara yang punya hak untuk berkontribusi menciptakan persatuan dan kesatuan,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara We the Nation dalam mendukung gerakan #SayaPancasila di Jakarta, kemarin.
Sebagai warga negara, dirinya berkewajiban dan punya hak untuk menggaungkan semangat itu. Terlebih lagi, presiden sudah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Perempuan kelahiran Bandung, 29 Juli 1979 itu menganggap Pekan Pancasila ialah momentum untuk kembali merajut semangat persatuan.
“Saya berharap situasi sekarang membaik. Kita sebuah bangsa yang tercipta karena perbedaan, bisa dilihat dari ujung Indonesia Barat sampai Timur memang berbeda, tidak ada yang sama. Menurut saya perbedaan itu harus dirayakan, bukan sesuatu untuk disamaratakan,” imbuh dia.
Dia juga mengimbau generasi muda sebagai penerus bangsa untuk lebih peka terhadap situasi yang terjadi, termasuk kondisi politik saat ini. Mereka jangan hanya memikirkan diri sendiri. Dengan semangat mereka, generasi muda, ujar Dira, bisa berkontribusi untuk bangsa sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.
“Saya mungkin agak telat memulai politik setelah punya anak mewariskan Indonesia yang aman untuk anak saya, jadi sekarang harus mulai tahu apa yang terjadi di Indonesia sekarang terjun langsung,” terang perempuan yang juga pernah membintangi Film 9 Summer, 10 Autumn itu.
Persatuan dan kesatuan
Dia pun kembali menyampaikan perbedaan tidak masalah. Namun, sebagai bangsa kita harus sadar persatuan dan kesatuan harus ada di atas segalanya. “Sebenarnya enggak masalah pilihan politik kita apa pun itu, tapi kita harus menyadari persatuan dan kesatuan harus di atas segala-galanya. It’s ok, beda pilihan politik, ras apa pun, pemikiran berbeda, tapi perbedaan itu harus dirayakan kalau semua sama dunia ini pasti membosankan,” tuturnya.
Ketika ditanya mengenai bagaimana dirinya mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pelantun lagu berjudul Langit itu menyampaikan Pancasila merupakan falsafah hidupnya dan itu dia tuangkan dalam karya yang dia ciptakan.
“Baru-baru ini membuat lagi bersama J-flo yang pada hari ini saya nyanyikan judulnya Rayakan Perbedaan. Sesuai dengan kapasitas kita sebagai musisi kita menciptakan karya supaya orang terinspirasi dan termotivasi,” ujar Dira.
Dira juga sadar rasa cinta tanah air, nasionalisme, solidaritas, serta saling menghormati harus dipupuk sejak kecil. Oleh karena itu, dia mengajari anaknya untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dari hal sederhana.
“Saya punya album judulnya Indonesia Volume 1. Isinya lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah. Anak aku usia empat tahun dia sudah hafal lagu-lagu nasional dan daerah. Maksudnya itu, kebiasaan setiap hari dia dengar itu akan menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air terhadap negaranya,” tuturnya.
Perlahan-lahan, dia juga akan mengajari anaknya tentang sejarah dan akar budayanya, tTermasuk tenggang rasa dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
“Dalam berteman dan bersosialisasi saya selalu mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan, mau dari mampu yang tidak mampu, seagama atau tidak seagama. Saya selalu bilang sama anak saya, teteh harus jadi anak yang penyayang. Sayang sama semua orang,” kata dia. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved