MANASIK haji diharapkan tidak hanya mengajarkan jemaah tentang tata cara beribadah di Tanah Suci, tapi juga bagaimana beradaptasi dengan kondisi lingkungan di Arab Saudi.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyampaikan harapan itu dalam ramah-tamah Menkes dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Kamis (12/9) malam waktu Saudi. “Saya meminta, kalau bisa manasik, itu jangan hanya mengajarkan bagaimana ibadah haji,’’ ucapnya.
‘’Tolong Pak, ajarkan juga bagaimana masuk kapal terbang, bagaimana toiletnya, dan lainnya sampai di Tanah Suci ini apa yang harus mereka lakukan dan apa yang terjadi,” imbuh Nila Moeloek dalam acara yang juga dihadiri, antara lain, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono, dan Konjen RI Mohamad Hery Saripudin.
Menurut Menkes, banyak jemaah haji mengalami demensia saat berada di Arab Saudi karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Padahal, mereka dalam kondisi sehat saat berangkat dari Tanah Air
Dia menyebutkan, selama musim haji 2019 sekitar 144 jemaah demensia dirawat, baik di KKHI Mekah (89 jemaah) maupun KKHI Madinah (55 orang). Mereka yang kebanyakan lansia itu lupa pada diri masing-masing dan kondisi sekitar.
Nizar Ali mengatakan pihaknya sudah mengajarkan kondisi Arab Saudi dalam manasik, termasuk pula pengetahuan tentang menggunakan toilet di pesawat dan bagaimana menggunakan peralatan di hotel tempat mereka menginap.
Sementara itu, pemulangan jemaah haji Indonesia terakhir akan dilakukan dini hari nanti. Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah Madinah Arsyad Hidayat menyampaikan pada hari terakhir pemulangan akan diberangkatkan 4 kloter yakni embarkasi Solo 96 (SOC-96),), Balikpapan-15 (BPN-15), serta Ujung Pandang-40 (UPG-40), dan Banjarmasin-19 (BDJ-19). (X-8)