Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JEMAAH haji Indonesia gelombang dua dari Makkah telah tiba di Madinah Rabu (21/8). Mereka akan berada di Madinah selama 8 hari untuk melaksanakan ibadah Arbain atau salat 40 waktu di Masjid Nabawi.
Kepala Sektor 5, Khalilurrahman, mengatakan hal itu saat menyambut jemaah haji dari kloter SUB (Surabaya) 41 yang pertama tiba di Hotel Gulnar Taibah, sektor 5 pemondokan Madinah yang berjarak sekitar 20 meter dari pintu Masjid Nabawi.
"Menurut jadwal, jemaah tiba di hotel pada pukul 14.00, tapi ternyata 30 menit lebih awal dari jadwal kedatangan," kata Khalilurrahman seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia, Sitria Hamid, dari Madinah.
Dia menyebutkan, sekitar 450 jemaah dari kloter SUB 41 yang tiba Rabu (21/8) siang. Pada malam harinya, sekitar pukul 22.00, akan tiba dua kloter lagi dari Batam 16 (BTH 16) dan Solo 43 (SOC) sekitar 800 orang. Hari ini (21/8) total ada sekitar 14 kloter yang tiba di Madinah dari Makkah.
Sementara itu, sebelum jemaah haji turun dari bus, Khalilurrahman mengingatkan para jemaah untuk selalu mengingat nama hotel, membawa kartu nama hotel, menjaga kesehatan, dan barang berharga selama beribadah Arbain atau salat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Dia juga mengingatkan cuaca di Madinah yang lebih panas daripada Makkah.
"Cuaca di Makkah dan Madinah berbeda. di Madinah suhunya 43 sampai 44 derajat Celcius, ini perlu diantisipasi," jelas Khalilurrahman.
Dia juga mengingatkan jemaah untuk membawa sandalnya saat masuk ke Masjid Nabawi, dan tidak menitipkan kepada kawan. Karena, jika terpisah maka jemaah akan bertelanjangkaki keluar Masjid Nabawi dan bisa berakibat kaki melepuh terkena panas.
Baca juga: Jemaah Haji Gelombang Dua Bergerak ke Madinah
"Kami juga sampaikan jemaah haji untuk memakai masker dan kacamata hitam," kata Khalilurrahman lagi.
Lebih lanjut, Khalil juga mengingatkan jemaah soal perbedaan situasi hotel di Madinah dan Makkah. Di Madinah tidak ada mesin cuci dan tempat menjemur seperti hotel di Makkah. Artinya, jemaah harus mencuci dan menjemur sendiri di kamar mandi, atau menggunakan fasilitas laundri.
Suryani, 65, jemaah haji asal Nganjuk menyatakan akan menyesuaikan diri dengan kondisi di Madinah.
Muhammad Taha, 74, asal Surabaya, mengaku gembira telah tiba di Madinah. Taha yang menggunakan kursi roda sejak dari Tanah Air mengatakan dirinya telah merampungkan seluruh proses ibadah haji di Makkah dengan lancar. Meski ada beberapa prosesi yang dibadalkan (digantikan).
"Alhamdulillah sudah sampai di sini. Saya menunggu haji selama 9 tahun, daftar pada Januari 2011. Alhamdulillah semuanya lancar-lancar saja," kata Taha.
Jemaah haji Indonesia gelombang kedua berjumlah sekitar 120 ribu orang. Sementara, jumlah jemaah haji gelombang satu sekitar 93 ribu orang. Seluruh jemaah haji gelombang dua akan berada di Madinah hingga 14 September, sebelum dipulangkan ke Tanah Air.
Pada 15 September, Madinah sudah kosong dari jemaah haji Indonesia. Sedangkan, pada 6 September seluruh jemaah haji Indonesia sudah meninggalkan Makkah seluruhnya menuju Madinah. (OL-1)
PPIH sudah menyampaikan berulang kali barang apa saja yang tidak boleh dibawa dalam jumlah berlebihan maupun barang terlarang
Memasuki hari keempat, jemaah yang sudah berada di Madinah Al Munawarah mencapai 15.225 orang.
Khairil Abbas meninggal akibat penyakit hipertensi dan jantung. "
Mulai 14 Juli mendatang, para calhaj yang ada di Madinah akan didorong secara perlahan ke Makkah untuk melaksanakan wukuf.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada 10 Juli 2019 (13.25 WAS) sebanyak 22.947 jemaah haji telah mendarat di Madinah yang berasal dari 56 kloter.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan menu zonasi untuk jemaah haji Indonesia pada saat berada di Mekah. Menu zonasi ini menggunakan bahan baku lokal Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved