Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ANGGOTA jemaah Indonesia yang jatuh sakit di Arafah pada musim haji 1440 hijriah berkurang drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjelang pelaksanaan wukuf atau puncak haji.
Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Haji Indonesia dr Eka Yusuf Singka di Arafah, mengatakan posko kesehatan KKHI di Arafah sejak beroperasinya pada Jumat malam (9/8) merawat 59 pasien anggota jamaah haji.
Baca juga: Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Jaga Kesehatan dan Keselamatan
"Sudah 59 pasien sampai saat ini, kalau tahun lalu sejak malamnya sudah 70 pasien," katanya, Sabtu (10/8).
Ia mengatakan dari pasien-pasien yang sakit tersebut diberikan perawatan jika membaik akan dikembalikan ke tendanya untuk melanjutkan ibadah. Namun jika perlu penanganan lebih lanjut akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) terdekat.
Menurut Eka Yusuf Singka, turunnya angka anggota jamaah yang dirawat karena sakit didorong beberapa sebab di antaranya screening awal yang baik dan semakin tingginya kesadaran jamaah untuk menjaga kesehatan diri mereka.
"Jamaah sudah mulai aware, kesadaran untuk menjaga kesehatannya mulai tinggi karena mereka tahu kalau tidak sehat ya tidak bisa," katanya.
Sedangkan mereka yang mengikuti safari wukuf dengan menggunakan 10 bus yang disediakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak 65 orang.(Ant/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved