Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

117 Jemaah yang Sakit dan Wafat akan Dibadalkan

Sitria HamidLaporan dari Arab Saudi
10/8/2019 08:45
117 Jemaah yang Sakit dan Wafat akan Dibadalkan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berdialog dengan jemaah haji dari Embarkasi Pondok Gede (JKG) 55 Maktab 9 di Arafah, Arab Saudi, kemari(DARMAWAN/MCH 2019)

PEMERINTAH Indonesia akan membadalkan atau menggantikan haji bagi jemaah yang sakit atau wafat di Tanah Suci.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, Kamis (8/8), jemaah haji yang dibadalkan berjumlah 117 jemaah, terdiri atas 96 jemaah wafat dan 21 jemaah sakit.

Bagi jemaah yang sakit, tetapi masih bisa diberangkatkan ke Arafah, mereka akan naik bus, akan disafariwukufkan, yakni diantarkan ke Arafah untuk wukuf.

Selanjutnya, setelah berada di Arafah sejenak, mereka kembali ke rumah sakit tempat mereka dirawat. Sementara itu, jumlah jemaah yang menerima safari wukuf sekitar 37 orang.

Badal haji merupakan kewajiban pemerintah yang tertuang dalam PP Nomor 79/2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 13/2018 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji pasal 28. Jemaah haji yang wafat di Tanah Suci atau wafat di pesawat menuju tanah suci akan menerima badal haji yang dilakukan oleh petugas haji.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Yusuf Singka, menyebutkan bahwa ada beberapa kriteria pertimbangan medik sehingga jemaah bisa disafariwukufkan, antara lain, jemaah haji itu tidak boleh dalam kondisi menularkan penyakit, dan bisa dibawa dengan aman. Bila tidak, akan dibadalkan (digantikan hajinya oleh petugas haji).

"Kita (petugas haji) bisa badalkan, misalnya kalau ada trauma tulang belakang enggak bisa kita bawa seenaknya saja sampai ke Arafah. Keadaan tidak sadar atau stroke akut juga tidak bisa. Ada beberapa kriteria pertimbangan medik," jelas Eka Yusuf Singka.

Hingga Jumat (9/8) dilaporkan, jemaah Indonesia masih bergerak dari pondokan di Mekah menuju Arafah untuk persiapan wukuf dan rangkaian puncak ibadah haji atau masyair.

Kepala Daerah Kerja Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 2019, Subhan Cholid, mengatakan pemberangkatan ke Arafah dimulai 07.00 dan tuntas pada 20.00 waktu setempat.

Di Padang Arafah, jemaah akan menempati tenda-tenda yang sudah disediakan di 73 maktab.

Selanjutnya, petugas haji melakukan sweeping mulai pondokan hingga Masjidil Haram, memastikan semua jemaah sudah di Arafah untuk wukuf. (X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya