Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Adanya Pencurian, Pengamanan Jemaah Terus Diintensifkan

Sitria Hamid laporan dari Arab Saudi
22/7/2019 08:05
Adanya Pencurian, Pengamanan Jemaah Terus Diintensifkan
Jemaah haji Indonesia memadati Masjid Nabawi, Madinah(MI/Sitria Hamid )

PENGAMANAN terhadap jemaah Indonesia yang saat ini sedang beribadah di Masjid Nabawi, Madinah terus diintensifkan, meski jumlah jemaah mulai berkurang karena sebagian besar sudah berada di Mekah.

Kepala Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari menyampaikan hal itu di halaman Masjid Nabawi, Madinah, Minggu (21/7).

"Ada beberapa konsen kita terkait perlindungan jemaah. Kita tetap terus melakukan pengamanan terhadap jemaah, khususnya di Masjid Nabawi," jelas Akhmad Jauhari.

Menurut dia, saat ini sudah memasuki hari ke 16 pelayanan terhadap jemaah haji di daerah kerja Madinah. Dan sudah mulai dilakukan pendorongan (pemberangkatan) jemaah haji ke Mekah mulai 14 Juli 2019. Dan pada 20 Juli 2019 adalah kedatangan terakhir jemaah haji ke Madinah

"Setiap hari kita memberangkatkan jemaah sekitar 15-20 kloter, dan sampai hari ini tersisa 50.000 jemaah di Madinah. Berangsur-angsur akan diberangkatkan hingga 28 juli 2018," jelas Akhmad Jauhari.

Hingga saat ini, pengamanan terhadap para jemaah di Madinah, khususnya di Masjid Nabawi tetap dilakukan secara intensif. PPIH Arab Saudi terus menempatkan para petugas haji untuk pengamanan di titik-titik rawan di kawasan Masjid Nabawi tersebut. Apalagi sebelumnya telah terjadi beberapa kasus pencurian terhadap jemaah haji. Mulai dari pencuri yang berpura-pura sebagai petugas haji, dengan modus melayani, dan mengantarkan ke hotel, lalu mengambil barang-barang jemaah haji.

"Sisa waktu yang ada kami tetap melakukan penanganan di Masjid Nabawi dengan terus menempatkan petugas," tegasnya.

Dia menambahan, bahwa akhir pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Tanah Air pada 5 Agustus 2019. Sementara, haji khusus mulai berdatangan pada 19 Juli, dan terakhir berada di Madinah pada 2 Agustus.

"Sesuai talimatul hajj, 5 Agustus adalah batas terakhir jemaah haji ada di Madinah," katanya.

Sebelumnya, Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Kusnul Hadi, telah mengingatkan jemaah haji agar waspada terhadap pencurian yang berpura-pura sebagai pembimbing ibadah haji. Jemaah haji dihimbau tidak membawa barang berharga dan uang terlalu banyak saat beribadah di Masjid Nabawi.

Menurut dia, sudah ada jemaah haji yang melaporkan uangnya hilang dalam jumlah yang cukup besar yakni Rp20 juta yang dilaporkan hilang pada Selasa (9/7), dan Rp18 juta pada Rabu (10/7).

"Harus waspada, karena di tempat-tempat seperti inilah, dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Orang-orang yang tega mencari keuntungan dari kelemahan jemaah haji yang kebanyakan sudah sepuh," terang Kusnul Hadi.

baca juga: Ribuan Warga Hong Kong kembali Protes

Sayangnya, kata Kusnul Hadi, masih ada jemaah yang sudah diingatkan tapi tetap membawa uangnya dalam jumlah besar saat keluar hotel.
Kusnul menyebutkan, bahwa para pencuri yang berpura-pura sebagai pembimbing ibadah tersebut, umumnya adalah orang Indonesia yang berpura-pura membantu. Dan seringkali menawarkan jasanya untuk beribadah. Tidak hanya mengaku sebagai petugas. Menurut Kusnul Hadi, pencuri juga berpura-pura sebagai petugas haji. Dan kadang menggunakan tutup muka untuk menipu jemaah haji. Jemaah haji yang menjadi korban dan sasaran empuk pencuri kebanyakan berusia lanjut. Dan terlihat dalam keadaan bingung, atau sendirian karena terpisah dari rombongannya.

Dia mengingatkan, bila manajemen kepala rombongannya berjalan baik, tidak akan terjadi masalah seperti itu. Tidak perlu ada orang tua yang hilang, kebingungan dan berhalusinasi. Dia berharap kepala rombongan terus memantau anggotanya Dan mengandeng mereka hingga ibadah hajinya selesai. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya