Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemerintah Diminta Serius Membina Peternak

17/3/2017 10:31
Pemerintah Diminta Serius Membina Peternak
()

KEPUTUSAN pemerintah menutup importasi daging bebek asal Malaysia disambut dengan baik oleh para peternak unggas lokal. Mereka optimistis dapat memenuhi kebutuhan daging hewan tersebut untuk konsumsi domestik.

“Kami sangat mendukung keputusan pemerintah dan untuk menindaklanjuti hal itu, kami akan mendorong peternak-peternak lokal untuk dapat memenuhi permintaan pasar,” ujar Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Zulkarnain kepada Media Indonesia, kemarin.

Dia optimistis produksi daging bebek dalam negeri tahun ini bisa bertumbuh. Berdasarkan perkiraan Himpuli, kebutuhan daging bebek tahun ini akan menurun dari tahun sebelumnya, yakni hanya 75 ribu ton dengan produksi yang meningkat menjadi 45 ribu ton.

Seperti diwartakan, pemerintah resmi menutup keran impor daging bebek dari Malaysia pada 8 Maret lalu. Upaya penutupan tersebut dilakukan karena merebaknya wabah virus Avian influenza atau flu burung di negeri jiran tersebut.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan wabah tersebut merupakan kesempatan pemerintah untuk bisa menutup importasi daging bebek dari negara tetangga.

“Karena sesuai dengan ketentuan World Trade Organization (WTO) kita tidak bisa menolak negara yang ingin memasukkan komoditas mereka tanpa alasan yang jelas. Wabah ini menjadi kesempatan untuk menahan laju impor,” ujar Ketut di Jakarta, kemarin.

Ia menyebutkan, selama 2016, pemerintah mengimpor daging bebek sebanyak 600 tondari Malaysia. Pada awal tahun ini, sambungnya, sebagian sudah masuk, tapi dalam jumlah yang tidak besar. “Memang tidak banyak. Awal tahun ini sudah ada yang masuk juga, tetapi saya belum lihat lagi angkanya,” tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, kebutuhan daging bebek pada 2016 mencapai 90 ribu ton dengan kemampuan produksi lokal hanya 36 ribu ton per tahun.
“Produksi kita memang kurang jauh dari kebutuhan. Makanya sebelumnya diterapkan importasi,” terangnya. (Pra/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya