Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai memasang converter kit ke sekitar 5.000 kendaraan dinas pemerintah secara gratis. Pembagian itu dilakukan agar konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) semakin meluas di Tanah Air.
“Kita awali dari kendaraan dinas pemerintah terlebih dahulu. Dana converter kit secara gratis akan diambil dari APBN,” sebut Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat ditemui di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, kemarin.
Harga satu kit konversi yang dibagikan itu, menurut dia, mencapai sekitar Rp23 juta sampai Rp26 juta. Untuk pengadaan 5.000 kit konversi, pemerintah telah menyiapkan dana sekitar Rp115 miliar yang diambil dari APBN 2017.
Akan tetapi, Arcandra menambahkan, pemerintah hanya membagikan kit konversi gratis saja pada tahun ini.
Namun, tidak ada anggaran untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Sebagai gantinya, swasta yang didorong membangun SPBG.
Lebih jauh ditambahkan, kendati kit konversi mahal, Arcandra optimistis rasa ingin tahu masyarakat akan tergerak oleh alat itu.
Menurut dia, dengan memasang kit konversi, sejatinya banyak manfaat yang bisa dipetik pemilik kendaraan. Dia mencontohkan harga satu alat tersebut misalnya Rp26 juta. Lantaran kendaraan menggunakan BBG, otomatis dalam sebulan yang bersangkutan bisa menghemat hingga Rp3 juta. Dalam sembilan bulan, pemilik mobil praktis sudah balik modal.
Selain lebih efisien, gas bumi tergolong sebagai energi ramah lingkungan. Tidak menimbulkan banyak polusi seperti BBM. Dia juga meyakinkan publik bahwa penggunaan alat tersebut cukup aman. “Kita garansi, safety terjamin, tidak akan meledak. Buktinya sampai sekarang tidak ada kasus converter kit meledak.”
Paling efektif
Dia menambahkan, kebijakan memaksimalkan gas bumi untuk mengurangi ketergantungan BBM paling tepat memang dilakukan di sektor transportasi. Musababnya di sektor itulah konsumsi BBM paling tinggi.
Apalagi pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia tinggi sekali, mencapai 13% per tahun ketika pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%. Artinya, pertambahan jumlah mobil dan motor hampir tiga kali lipat pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, selain menyosialisasikan kit konversi, Arcandra minta SPBG dan mobile refueling unit (MRU) diperbanyak.
Pada kesempatan serupa, Direktur Komersial PGN Danny Praditya memaparkan bahwa saat ini PGN telah memiliki 10 SPBG dan 5 MRU yang memasok BBG untuk transportasi, mulai bajaj, taksi, hingga mobil-mobil pribadi.
Penjualan BBG di 10 SPBG dan 5 MRU ini mencapai 7,5 juta liter setara premium (lsp) setiap tahun. PGN juga menyuplai BBG sebesar 3 juta lsp ke SPBG Pertamina.
“Penjualan kita sekitar 7,5 juta lsp per tahun, ditambah kita suplai juga ke SPBG milik teman-teman kita Pertamina sekitar 3 juta lsp per bulan,” kata Danny.
Jika dirata-rata, sambung dia, BBG dari PGN mampu mengurangi impor BBM hingga 5 juta liter per bulan. (Ant/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved