Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Telkom 3S Operasi Medio April

Anastasia arvirianty
01/3/2017 08:37
Telkom 3S Operasi Medio April
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

Setelah diluncurkan pada 14 Februari 2017, Satelit Telkom 3S milik PT Telkom Indonesia Tbk sekarang berada di jalur orbit geostasioner di ketinggian 36.000 km di atas permukaan laut, pada posisi sementara di 135.5 derajat bujur timur (BT), untuk dilakukan pengetesan fungsi seluruh transponder C-Band dan Extended C-Band.

Selanjutnya, Telkom 3S akan digeser ke posisi orbit operasional di 118 derajat BT untuk juga diuji coba fungsi seluruh transponder Ku-Band sebelum dibebani traffic. Dengan normalnya seluruh fase teknis dan stabilnya posisi satelit, Telkom 3S diestimasi mulai beroperasi pada medio April 2017.

Satelit Telkom 3S akan melengkapi fungsi Satelit Telkom-1 dan Telkom-2 guna memenuhi kebutuhan layanan komunikasi domestik.

VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo menjelaskan teknologi satelit merupakan sistem telekomunikasi komplementer, melengkapi jaringan serat optik dan sistem komunikasi terestrial yang mampu menjangkau area terdepan, terluar, dan terpencil (3T). “Dua pertiga dari wilayah Indonesia belum terjangkau sistem komunikasi terestrial. Oleh karena itu, teknologi satelit dan terestrial merupakan jaringan yang saling melengkapi,” jelas Arif.

Hingga kini, Telkom telah membangun jaringan tulang punggung pita lebar nasional dari Sabang sampai Merauke. Terakhir, pada awal 2016, Telkom menyelesaikan pembangunan jaringan serat optik Sulawesi Maluku Papua Cable System yang menghubungkan wilayah Sulawesi, Maluku, hingga ke kota-kota di Papua.

Ke depan, Telkom telah me-rencanakan untuk membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) antara Jayapura dan Manokwari sepanjang 1.000 km sebagai jalur diversity guna meningkatkan kualitas layanan.

Satelit Unisat
Dalam kesempatan terpisah, Universal Satellite Indonesia (Unisat) bekerja sama dengan Intersputnik akan meluncurkan satelite komunikasi baru pada 2020. Satelit itu kelak di-letakkan pada slot orbit 103 derajat BT. Dirut Unisat Widodo Mardijono mengatakan peluncuran satelit itu akan menjadi langkah strategis perusahaan untuk memenuhi kebutuhan akan layanan transmisi satelit di Indonesia.

“Saat ini kebutuhan akan layanan transmisi satelit di Indonesia terus meningkat. Baru 50% penyedia layanan satelit yang berasal dari dalam negeri, sisanya ialah asing,” terang Widodo dalam acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, kemarin.

Unisat ialah perusahaan di bidang layanan satelit di Indonesia dan Intersputnik merupakan perusahaan global penyedia layanan terinteg-rasi untuk seluruh aspek dari layanan satelit.

Nantinya, lanjut Widodo, satelit itu dimanfaatkan untuk memaksimalkan jalur telekomunikasi dan menjangkau area-area yang selama ini belum tercakup. Untuk melangsungkan satelit tersebut, Unisat menyediakan dana US$200 juta-US$300 juta, termasuk asuransi.

Dalam kesempatan sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meng-apresiasi kerja sama Unisat-Intersputnik. Pasalnya, butuh paling cepat 10 tahun bagi pemasangan satelit di angkasa. Namun, dengan kemitraan itu, Unisat bisa menghemat waktu karena dapat memakai slot satelit Intersputnik yang sudah ada. “Intersputnik memiliki slot orbit kosong di angkasa yang letaknya strategis, sesuai kebutuhan,” terang Rudiantara. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya