Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Aturan Bobot Sapi Diminta Dipercepat

16/2/2017 08:25
Aturan Bobot Sapi Diminta Dipercepat
(ANTARA / Aloysius Jarot Nugroho)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) belum juga meneken revisi Permentan No 49/2016 tentang Pemasukan Ternak Ruminansia Besar ke Wilayah Indonesia. Aturan itu dinilai sejumlah kalangan bisa mempercepat impor sapi bakalan guna meningkatkan pasokan dan menurunkan harga daging sapi segar.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berharap Kementan sesegera mungkin merilis aturan tersebut. Dia ber-pandangan revisi permentan itu bakal terbit sebelum Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Australia pada 24-25 Februari 2017. “Sebelum presiden ke Australia sudah harus terbit itu,” jelas Enggar di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, pihaknya dan Kementan sudah sepakat pelonggaran bobot sapi bakalan yang diimpor hanya 450 kilogram (kg). Kesepakatan itu diambil seusai negosiasi yang sebelumnya menentukan bobot sapi bakalan impor mencapai 500 kg dibuka kembali.

Dalam Permentan No 49/2016, bobot sapi bakalan yang boleh diimpor rata-rata 350 kg. Sementara itu, dari proses negosiasi dengan pihak Australia, mereka meminta adanya pelonggaran bobot karena banyaknya sapi berukuran besar di negara mereka. Dengan demikian, ‘Negeri Kanguru’ itu akan menurunkan harga sapi AU$1 per kg.

Selain pelonggaran bobot sapi bakalan impor, revisi permentan akan memperpanjang waktu realisasi izin impor dari tiga bulan menjadi enam bulan. “Jadi, tidak ada kendala kok. Itu hanya proses saja kan, tadinya minta menjadi 500 kg dan sekarang jadi 450 kg,” kata Enggar.

Dia meyakini belum diterbitkannya Permentan No 49/2016 tidak akan mengganggu stok daging sapi hingga Lebaran. Melalui pesan singkat, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan menyebut realisasi impor sapi bakalan hingga saat ini mencapai 139.419 ekor atau 43,85% dari izin yang sudah keluar, 317.974 ekor. Menurutnya, stok itu mencukupi hingga Lebaran pada Juni mendatang. (Jes/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya