Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Telkom Sukses Luncurkan Satelit Ke-9

Jessica Sihite
16/2/2017 07:59
Telkom Sukses Luncurkan Satelit Ke-9
(Dok. Telkom)

SATELIT Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Rabu (15/2) pukul 04.39 WIB, sukses meluncur dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana, Prancis, menuju orbitnya.

Peluncuran Satelit Telkom 3S berlangsung sesuai jadwal yang dipusatkan dari ruang kendali Jupiter Control Center, Guiana Space Center. Dengan hitungan mundur dan tepat pukul 04.39 WIB, roket peluncur Ariane 5 mulai ­mengangkasa setelah lepas dari launch pad membawa satelit Telkom 3S menuju slot orbit 118 bujur timur.

Peluncuran Satelit Telkom 3S di Prancis disaksikan langsung oleh Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga, sejumlah direksi dan komisaris Telkom, perwakilan pejabat Kementerian Kominfo dan Kementerian BUMN.

“Fantastis. Selamat dan terima kasih atas kerja keras Tha-les dan Arianespace. Beban di pundak saya berkurang,” kata Alex dalam sambutannya setelah peluncuran selesai.

Ia berharap Satelit Telkom 3S dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan internet di Indonesia dengan populasi penduduk yang besar.

Detik-detik peluncuran Satelit Telkom 3S juga disaksikan Menkominfo Rudiantara dari Gedung Telkomsel Smart Office, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ia mengapresiasi kerja keras Telkom hingga sukses meluncurkan Satelit Telkom 3S. “Prestasi Telkom meluncurkan satelit yang ke sembilan ini juga merupakan prestasi Indonesia,” katanya.

Rudiantara mengharapkan dengan meluncurnya Satelit Telkom 3S, bisnis satelit di Indonesia tetap berkembang.

“Untuk menjangkau dae-rah-daerah terpencil di seluruh Nusantara tidak bisa hanya mengandalkan kabel, tapi juga harus melalui satelit.”

Satelit Telkom 3S akan menempati slot orbit 118 derajat bujur timur, di atas Pulau Kalimantan yang ditempati satelit Telkom 2. Dengan masa aktif satelit sekitar 15 tahun sejak diluncurkan, satelit Telkom 3S memiliki kapasitas 49 transponder, terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 trans-ponder Ku-band (13 TPE).

Satelit Telkom 3S dipro-duksi Thales Alenia Space (TAS) milik Prancis, dengan roket peluncuran Ariane 5 ECA VA235 milik perusahaan peluncuran satelit Arianspace Europa.

Satelit Telkom 3S dengan investasi sekitar US$300 juta itu diklaim dapat meningkatkan dan memperluas cakup-an layanan telekomunikasi, terutama di daerah-daerah terpencil yang tidak dapat dilalui kabel optik.

Cuaca ekstrem
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah memerlukan satelit untuk pengindraan cuaca ekstrem dan pendeteksi tsunami di Tanah Air. Saat ini pemerintah masih menggunakan satelit milik negara lain. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta, kemarin.

“Saat ini Indonesia baru memiliki alat yang mampu mengomunikasikan 5 menit dari kejadian gempa balik ke tempat inti. Kita harus elaborasi lagi antara perhubungan dan pelaku indistri, baik itu industri aviasi maupun industri pelayaran, karena ini tanggung jawab kita bersama.”

Budi berharap ke depannya Indonesia memiliki satelit yang lebih mumpuni untuk memantau kondisi cuaca dan tsunami.

Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengamini, saat ini untuk satelit cuaca, pihaknya bermitra dengan dengan sejumlah negara. “Satelit kita kerja sama dengan Amerika Serikat, Jepang, dan juga dengan Tiongkok untuk memanfaatkan data-data satelit terkait kondisi terkini cuaca,” kata Andi. (Adi/Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya