UANG kertas baru pecahan 100 yuan dianggap para ahli sebagai uang yang memiliki fitur teknologi tinggi yang sulit untuk dipalsukan. Namun, siapa yang menyangka uang dengan nilai di bawah US$16 (Rp216 ribu) tersebut justru ditolak mesin-mesin uang yang ada.
Desain mata uang berdenominasi tertinggi di Tiongkok tersebut dilengkapi dengan catatan merah dengan gambar pendiri komunis di Tiongkok, Mao Zedong.
Uang yang sudah beredar Kamis (12/11) lalu itu dijuluki penggulung emas karena warna angka 100 yang terletak di tengah-tengah uang tersebut.
Pemerintah Tiongkok mengatakan uang tersebut memiliki fitur keamanan yang lebih tinggi daripada uang-uang sebelumnya.
Mereka juga menganggap hal itu menjadikan mesin-mesin uang lebih mudah mengenali dan juga memudahkan masyarakat untuk membedakan autentikasi untuk menghindari uang palsu.
"Fitur keamanan yang lebih ditambahkan, termasuk pelebaran strip keamanan agar lebih mudah bagi mesin untuk membaca dan lebih nyaman bagi masyarakat untuk membedakan antara yang asli dan yang palsu," kata Bank Sentral Rakyat Tiongkok (PBOC) dalam pernyataan resmi sebelumnya.
Sayangnya, menurut East Asia Economic and Trade News di Changchun, uang tersebut malah ditolak oleh mesin anjungan tunai mandiri (ATM) ketika nasabah mencoba menyetor uang tunai.
"Membutuhkan waktu untuk meng-upgrade mesin ATM untuk dapat mengenali uang kertas tersebut," kata salah seorang eksekutif bank yang enggan disebut namanya.
Selain itu, masyarakat juga melontarkan protes karena pusat perbelanjaan juga menolak uang tersebut karena mesin pendeteksi uang palsu berbunyi saat uang tersebut dipindai.
"Kembalilah lain kali, karena kita tidak berani menerima uang itu sebelum mesin tersebut menyetujui," kata salah seorang petugas di pusat perbelanjaan itu.
Masalah uang palsu memang merajalela di Tiongkok meskipun pemerintah telah berupaya menumpasnya.
Hal itu membuat masyarakat sangat khawatir untuk melakukan transaksi tunai dengan uang pecahan baru yang justru 'terdeteksi palsu' itu.
Polisi di Provinsi Guangdong Selatan mengumumkan, pada bulan September lalu, mereka telah menyita uang kertas palsu nominal 100 yuan dengan total 210 juta yuan.
Oleh karena itu, di setiap tempat perbelanjaan, masyarakat pasti menggunakan mesin pemindai uang palsu untuk menghindari transaksi yang merugikan tersebut.
"Pemerintah telah berupaya secara intensif untuk menjaga denominasi mata uang Tiongkok untuk menghindari para pemalsu dan koruptor," kata kantor berita Xinhua. (AFP/Wan/E-3)