Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Bangun Kemandirian Desa Berbasis Potensi Lokal Perkuat Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

Media Indonesia
11/8/2025 22:16
Bangun Kemandirian Desa Berbasis Potensi Lokal Perkuat Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045
Ilustrasi(Dok ist)

MEMBANGUN kemandirian desa berbasiskan potensi lokal perlu diwujudkan dalam memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045 dan selaras dengan Asta Cita ke-3, 4, dan 6.

Untuk merealisasikan itu, pemerintah terus melakukan sejumlah program yang memiliki efek domino terhadap masyarakat desa dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Salah satunya yang dilakukan Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN dalam bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, sebagai bagian dari Danantara.

"Melalui Kindness to Progress sebagai program tahunan kami, bisa jadi motor penggerak perubahan sosial pada berbagai daerah," papar Direktur Sumber Daya Manusia IFG Rizal Ariansyah, di Jakarta, Senin (11/8).

Menurut Rizal, lebih dari sekadar program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Kindness to Progress justru lebih memadukan budaya perusahaan dengan aksi nyata di lapangan.

“Program ini memberikan ruang bagi insan IFG untuk menerjemahkan nilai-nilai Akhlak dalam aksi nyata. Lewat program ini, kami dorong karyawan berani keluar dari zona nyaman, menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan jadi agen perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat,” kata Rizal.

Kindness to Progress telah berlangsung empat kali dan tahun ini turut melibatkan 25 insan terpilih dari IFG serta 10 anggota holding sebagai Kindness Rangers.

Para Kindness Rangers bakal melaksanakan beberapa proyek sosial pada 18-22 Agustus mendatang, di Desa Ngabab, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebagai lokasi intervensi program.

Sebagai tahap awal, mereka mengikuti workshop dengan narasumber Ivan Ahda (Impact Consultant) dan Dinar A Hadi (Leadership Trainer). Mereka menyampaikan materi mengenai Design Thinking for Social Innovation dan The Power of Adaptability.

"Hasil dari workshop itu dituangkan menjadi empat proyek sosial yang akan diimplementasikan di Desa Ngabab dengan sasaran penerima manfaat meliputi gabungan kelompok tani (Gapoktan), kelompok ibu PKK, Karang Taruna, dan BUMDes Desa Ngabab," terang Rizal.

Untuk mendukung keberlanjutan program, IFG dan anggota holding turut memberikan dukungan melalui bantuan TJSL dan melanjutkan pendampingan agar meningkatkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari proyek-proyek sosial inovatif di Desa Ngabab.

"Program Kindness to Progress sebelumnya diukur dampaknya menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) dengan skor SROI 4,99 serta nilai dampak ekonomis bersih sebesar Rp1,63 miliar," kata Rizal.
Ia berharap program ini mencapai 325 orang penerima manfaat langsung dan 3.356 orang penerima manfaat tidak langsung.

"Ada beberapa proyek sosial capacity building yang kami bakal berikan yakni literasi pengelolaan keuangan, tata kelola kepustakaan, content creator, entrepreneurship, digital marketing, pengembangan karir dan leadership, salesmanship, serta edukasi kesehatan," terang Rizal.

Selain itu, kata dia, pihaknya memberikan bantuan fisik berupa sarana peralatan usaha untuk UMKM, sarana mitigasi bencana, sarana air bersih dan sarana penerangan. Dampak dari internalisasi nilai-nilai Akhlak juga menjadi salah satu variabel pencapaian SROI dari sisi perusahaan.

“Kindness to Progress adalah salah satu program Creating Shared Value kami. Melalui keterlibatan langsung insan IFG, kami ingin memastikan kegiatan sosial tak cuma bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga memberi nilai tambah bagi perusahaan. Dampaknya kami ukur agar bisa dievaluasi dan ditingkatkan manfaatnya,” tutup Rizal. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya