Keselamatan Kerja masih Diabaikan, K3 Perlu Jadi Prioritas

Insi Nantika Jelita
29/7/2025 19:40
Keselamatan Kerja masih Diabaikan, K3 Perlu Jadi Prioritas
Ilustrasi(Dok Wahana Safety Indonesia)

SEPANJANG 2024, Indonesia mencatat lebih dari 460 ribu kasus kecelakaan kerja, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan. Mayoritas insiden terjadi di sektor konstruksi (40%), diikuti oleh sektor pertambangan (25%) dan manufaktur (20%).

Jenis kecelakaan yang paling sering terjadi meliputi jatuh dari ketinggian hingga terpapar bahan kimia berbahaya. Fasilitas kerja yang tidak memadai seperti lantai licin, pencahayaan minim, serta tidak adanya pelindung di area berisiko menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. 

Di samping itu, kurangnya pemahaman pekerja terhadap prosedur keselamatan dan minimnya pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari perusahaan turut memperparah kondisi.

Pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar menilai, kecelakaan kerja masih kerap terjadi karena kelalaian perusahaan. Banyak perusahaan masih memandang K3 sebagai beban biaya, bukan sebagai bentuk investasi. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pun sering diabaikan atau dilakukan sekadarnya.

“Yang utama adalah bagaimana pencegahan dilakukan. Misalnya, jika terjadi kebakaran, ke mana harus lari? Lalu saat mengerjakan tugas berisiko, apakah pekerja sudah menggunakan APD? Semua harus diatur agar pekerja merasa aman dan kecelakaan bisa dicegah,” jelas Timboel dalam keterangan resmi.

Menanggapi kondisi tersebut, PT Wahana Safety Indonesia menandai kiprah 25 tahunnya dengan memperkuat kampanye budaya keselamatan kerja. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini merayakan ulang tahunnya yang ke-25 pada 25 Juli 2025 di Hotel Borobudur Jakarta.

Didirikan sebagai distributor kecil di Surabaya, PT Wahana Safety Indonesia kini telah berkembang menjadi perusahaan nasional dengan tujuh cabang dan satu kantor pusat di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Visi perusahaan adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sehingga setiap pekerja bisa pulang dengan selamat. Mimpi tersebut kini menjadi semangat yang menggerakkan ratusan pegawai PT Wahana Safety Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, PT Wahana Sepatu Indonesia, anak usaha PT Wahana Safety Indonesia resmi meluncurkan produk sepatu keselamatan kerja (safety shoes) lokal perdananya. Produk ini hadir untuk menjawab kebutuhan pekerja akan pelindung kaki yang tangguh namun tetap nyaman, terutama di sektor industri, logistik, dan konstruksi.

“Sepatu safety ini adalah produksi Indonesia untuk pekerja Indonesia. Semangat produk lokal dengan kualitas yang mampu bersaing, bahkan melampaui produk impor,” ujar Founder PT Wahana Sepatu Indonesia Alex Leonat.

Melalui riset dan pengembangan yang intensif, lima tipe sepatu diperkenalkan: Bondi, Manly, Mosman, Bellevue, dan Vaucluse. Masing-masing dirancang untuk kebutuhan spesifik, mulai dari model slip-on hingga bertali, sesuai dengan berbagai kondisi kerja.

Sebagai bagian dari edukasi, PT Wahana Safety Indonesia juga memperkenalkan maskot bernama Eggie, karakter burung yang dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan kerja. Eggie dihadirkan sebagai simbol semangat perusahaan dalam menyebarkan budaya keselamatan kerja secara lebih dekat, edukatif, dan menyenangkan. Diharapkan, Eggie dapat menjadi wajah baru dalam kampanye keselamatan yang lebih humanis dan kreatif di masa depan. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya