Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut soal praktik keserakahan dalam ekonomi nasional yang disebut serakahnomics. Itu ia sampaikan dalam berbagai. Serakahnomics disebut menjadi akar dari ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Istilah tersebut ia gunakan untuk menggambarkan fenomena Indonesia, yang memiliki kekayaaan sumber daya namun masih menyisakan kemiskinan struktural bagi mayoritas rakyatnya.
Ekonom dari Universitas Andalas, Syafruddin Karimi menilai istilah serakahnomics yang dilontarkan Presiden Prabowo merupakan kritik tajam terhadap praktik ekonomi yang menyimpang dari prinsip keadilan sosial.
"Serakahnomics adalah praktik ekonomi yang tidak memiliki pijakan ilmiah, tidak berlandaskan moral publik, dan tidak berpihak pada rakyat," kata Syafruddin saat dihubungi, Rabu (23/7).
Dia menyoroti praktik tersebut menjelma menjadi budaya kekuasaan yang menormalisasi rente dan penyalahgunaan jabatan publik. Menurutnya, serakahnomics tumbuh dalam ruang kekuasaan yang tidak transparan. Jabatan publik dirangkap demi honorarium ganda, proyek negara dikemas demi rente dan loyalitas politik.
Dalam kondisi seperti itu, kebijakan ekonomi tidak lagi berpijak pada efisiensi dan kepatutan, melainkan pada kepentingan elite semata. Itu bahkan bukan hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga merefleksikan tren global.
Oleh karena itu, Syafruddin mendorong pemerintah untuk mengambil sikap tegas. Ia mendorong agar Presiden Prabowo mengambil langkah historis dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang larangan praktik rangkap jabatan atau serakahnomics di sektor publik. Menurutnya, larangan eksplisit akan menjadi dasar moral dan politik untuk membenahi struktur ekonomi yang timpang.
"Inpres ini akan menjadi penegasan bahwa jabatan publik adalah amanah, bukan ladang akumulasi privilese. Bahwa fungsi negara adalah melayani, bukan mengeruk, arah pembangunan seharusnya kembali berpijak pada keadilan sosial dan kepentingan rakyat banyak," kata Syafruddin. (H-4)
Makroekonomi dan Keuangan dari Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai istilah serakahnomics sangat relevan.
Apa yang terjadi di Indonesia saat ini telah melampaui frasa serakahnomics seperti diungkapkan Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik ekonomi yang rakus dan tidak bermoral. Ia mengistilahkan itu sebagai serakahnomics.
Pemerintah pusat harus segera turun tangan menyelesaikan persoalan pagar laut di perairan Tangerang yang menyita perhatian publik beberapa waktu belakangan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved